Saat tekanan darah Emak naik setinggi gunung Himalaya

by - Mei 23, 2016


“San, emak pengen minum yang seger nih bikinin cola campur susu ya”
“wah, cola nya habis mak besok ya dibeliin sama Arif”

Percakapan itu yang mengawali hipertensi emak kumat lagi, buah simalakama sih diturutin emak sakit gak diturutin emak sakit hati sama anak semata wayangnya ini. Haduh mumet deh jadinya. Emak ami saat ini usianya menginjak 61 tahun, udah sering banget tekanan darahnya naik turun, penyebabnya macam-macam kadang dari faktor makanan tapi lebih sering karena faktor perasaan. Emak sensitif dan pemikir banget orangnya, dapat kabar tidak menyenangkan dari adik-adiknya langsung hipertensi, diomongin tetangga gak enak langsung bengkak itu pipi, sering makan jeroan (ini yang lebih sering) langsung kaki nya gak kuat jalan lagi.

Kata orang enak ya jadi anak tunggal apa-apa buat sendiri gak dibagi. Haduhh jangan dilihat gitunya doank mbak yu, seperti saat ini disaat emak lagi gak enak badan gara-gara hipertensi kumat ami nih sebagai anak yang bingung banget. Mikirin kewajiban kerja tapi disisi lain ini otak ada dirumah mikirin apakah emak akan baik-baik saja dirumah berdua saja sama Ara.

OK kembali ke masalah hipertensi, kemarin siang emak ke UGD RS Al-Irsyad setelah diperiksa tekanan darahnya 180/90 mmHG sama dokter udah diwanti-wanti tuh DILARANG makan makanan yang asin dan berlemak. Hmmm kita lihat saja nanti berapa lama emak akan bertahan, soalnya udah sering banget bahkan hampir semua dokter yang kita temui sarannya seperti itu.

Awalnya gejalanya dikira vertigo karena emak shubuh-shubuh udah teriak-teriak manggilin ami, katanya kepalanya mumet kayak naik kapal. Udah gak bisa buka mata, tapi ami tanyain apa mual? Katanya nggak. Ami sampai ijin pulang cepat, dan abi shubuh-shubuh jemput bulek di Surabaya buat ngejagain emak. Secara ami baru 8 bulan kerja disini belum boleh terlalu sering ijin, maafkan anakmu ini yaa mak.

Dari beberapa literature yang pernah ami baca hal-hal yang memicu hipertensi dipengaruhi karena :

  1. Mengkonsumsi banyak garam
  2. Kelebihan berat badan
  3. Faktor keturunan
  4. Kurang mengkonsumsi buah dan sayur
  5. Jarang berolah raga alias MaGer (malas gerak)
  6. Terlalu banyak minum minuman yang mengandung banyak kafein dan alcohol
  7. Stress

Dan ini semua selain emak, ami sama abi kayaknya juga sama deh. Wahhh gimana nih??

Dan menurut dokter, kami sudah harus memantau tekanan darah emak secara ketat karena usia emak yang sudah diatas 60 tahun. Lagi mau beli alat pengukur tekanan darah ( sfigmomanometer ) yang digital nih biar kami gak salah minum obat. Secara ya hipertensi bisa menyebabkan banyak komplikasi penyakit lain yang paling banyak stroke dan penyakit jantung, lebih baik mencegah sebelum tekanan darah kita naik setinggi gunung Himalaya.


Dan rasanya cara yang paling tepat untuk mengurangi resiko hipertensi dan mengobatinya ya dengan mengubah pola hidup, seperti mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi garam, aktif berolah raga, tidak minum minuman ber alkohol, mengurangi minuman berkafein dan yang pasti menikmati hidup agar tidak stress.

You May Also Like

0 komentar