• Home
  • Categories
    • Travelling
    • Parenting
    • Review
    • Woman
    • Beauty
    • Healthy
    • Event
    • Other
    • About Me

Santi

Perempuan yang Bahagia dengan Keluarga dan Cinta

Ya, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan asupan gizi yang terbaik bagi buah hati kita. Bahkan semenjak di kandungan kita sudah memberikan aneka asupan gizi untuk pertumbuhan fisik juga perkembangan otaknya. Dan ketika hari itu tiba, ketika dia menghirup udara dunia untuk pertama kalinya dunia serasa sangat indah. Apalagi ketika bibir mungilnya menyentuh payudara kita, ketika dia mencari puting kita untuk meminta ASI.

Namun tidak semua ibu bisa merasakan kesempurnaan itu, seperti saya yang hanya bisa menyusui Ara dengan ASI selama 2 bulan saja karena entah kenapa air susu saya tidak bisa keluar lagi. Bahkan segala cara sudah saya lakukan, dari pijat laktasi sampai minum pelancar ASI tetap saja tidak menetes. Dengan berat hati akhirnya saya memberikan susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Ara. Mulai usia 2 sampai 6 bulan saya memberikan SGM ananda tahap 1 untuk usia 0-6 bulan. Banyak teman saya yang memandang sebelah mata bahkan bertanya kok susunya SGM, itu kan susu murah? Anak itu investasi lho, harus diberi susu yang bla bla bla. Capek saya dengarnya, paling saya hanya balas dengan senyuman saja. Toh dengan minum SGM anak saya kala itu tumbuh dengan wajar, bahkan KMS nya selalu diatas hijau.

Kira-kira diusia menjelang 7 bulan Ara kulitnya timbul semacam ruam merah dan setiap selesai minum susu hampir selalu muntah. Beberapa hari gejala ini timbul saya bawa ke dokter spesialis anak, oleh dokter disarankan untuk screening alergi. Jujur, waktu itu saya gak mau screening alergi dan oleh dokter disarankan ganti susu dengan susu soya dulu.

Saya langsung ke toko susu untuk cari pilihan susu soya yang ada, dari beberapa pilihan merk susu kami pertimbangkan Nutrilon Soya dan SGM Soya. Masih sangat ingat waktu itu saya dan suami cukup lama di sana. Kami baca nutrition fact nya, ini produksi mana, pertimbangan harga juga karena saya tahu kalau harga susu soya 2x lebih mahal daripada susu sapi. Akhirnya kami memutuskan untuk memberikan SGM Soya tahap 1 usia 0-1 tahun, ketika itu hanya ada ukuran 400 gram harganya sekitar 55 ribu. Coba kalau itu susu sapi, nambah 20 ribu sudah dapat yang ukuran 900 gram.

Satu minggu minum SGM Soya gejala kulit kemerahan dan muntah benar-benar menghilang, dan ternyata benar Ara memang alergi terhadap protein susu sapi. Dan semenjak saat itu saya banyak belajar mengenai alergi dan bagaimana cara menanggulanginya.

Saya sampai bertanya apa sih yang bisa menyebabkan dia alergi padahal diketurunan keluarga tidak ada yang alergi protein susu sapi. Ternyata didalam susu sapi itu mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang dapat merangsang produksi antibodi manusia secara berlebihan, terutama whey dan casein.

Tumbuh kembangnya sama dengan anak sebayanya, tetap aktif & sehat


Apa sih itu alergi?

Bisa diartikan bahwa alergi adalah suatu reaksi yang terjadi akibat tubuh memberikan reaksi yang berlebihan terhadap sesuatu yang dianggap asing atau berbahaya. Nah, yang dapat menimbulkan alergi juga bermacam-macam, dan jika si atopik ( orang yang mudah mengalami alergi ) bersentuhan dengan salah satu ini bisa mencetus alerginya, antara lain :
  1. Alergi makanan ( termasuk susu sapi )
  2. Alergi obat
  3.  Alergi racun serangga ( sengatan )
  4. Alergi bulu binatang
  5.  Alergi lateks
  6.  Alergi zat kimia
  7.  Alergi musiman ( misal karena serbuk sari bunga atau saat udara dingin )

Saya jadi teringat ucapan dokter Mira sabtu kemarin saat menghadiri seminar, beliau menceritakan suatu kasus yang katanya “malpraktik” setelah seorang dokter memberikan obat pada seorang anak dan kemudian anak tersebut meninggal dunia. Itu bisa jadi karena anak tersebut alergi pada obat-obatan tertentu, ibu yang anaknya pernah ke dokter pasti pernah ditanyai “ibu, apa anaknya punya alergi obat?” Kalau tidak yakin bilang saja tidak tahu biar dokternya bisa melakukan tes dulu untuk menguji apakah anak ibu alergi terhadap obat yang akan diberikan.

Apa saja sih faktor-faktor yang bisa menyebabkan alergi?

Seperti yang dipaparkan dokter Mira diseminar lalu, jika salah satu orang tua mengalami alergi maka 30-40% akan menurun pada anak. Namun bukan hanya dari faktor genetik, alergi juga bisa timbul dari berbagai macam hal, seperti :
  1. Gangguan dari dalam tubuh ( lapisan saluran nafas, usus, atau kulit )
  2. Faktor lingkungan ( Polusi udara, terpapar asap rokok, ventilasi udara yang kurang baik )
  3. Hipotesis Hygiene, anak yang imunitas  tubuhnya rendah dan mudah terkena infeksi
  4. Faktor genetik akibat sistem imun atau daya tahan tubuh yang tidak normal

Kenali gejala alergi pada anak

Bentuk dari gejala alergi sangat beragam, tergantung dari organ tubuh mana yang bereaksi, kalau Ara kulitnya kemerahan dan muntah, namun dibeberapa anak gejala yang timbul bisa saja lain, misalnya :
  1. Batuk dan pilek bila terjadinya pada saluran pernafasan
  2. Gatal-gatal dan kemerahan dikulit
  3. Diare dan muntah bila terjadi pada saluran pencernaan

Kita sebagai orang tua harus selalu memperhatikan apabila salah satu gejala itu muncul sehingga bisa segera diantisipasi. Karena reaksi alergi kalau dibiarkan dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan kematian lho.

Gejala alergi pada sistem pernafasan

Gejala alergi yang timbul pada sistem pernafasan biasanya timbul akibat adanya reaksi alergi terhadap allergen yang terhirup. Gejala yang timbul biasanya :
  1. Sesak nafas dan/atau batuk yang timbul tenggelam alias kambuhan
  2. Nafasnya biasanya ngik-ngikan
  3. Pilek yang gak sembuh-sembuh
  4. Sering bersin dan gatal diarea hidung, langit-langit mulut, dan telinga
  5. Sering mengalami hidung tersumbat

Untuk anak-anak biasanya mereka lebih sering mengalami rhinitis alergi atau gangguan alergi di hidung. Untuk menghindarinya sebaiknya jauhkan anak dari hewan peliharaan, karpet ataupun bahan-bahan yang mudah menyerap debu. Selain itu sedapat mungkin hindarkan anak dari minuman dingin.

Gejala alergi pada kulit

Umumnya alergi pada kulit selain disebabkan karena sentuhan juga bisa disebabkan karena suatu makanan. Alergi pada kulit biasanya dicetuskan oleh bahan kimia, misalnya detergen, sabun mandi, hingga perhiasan. Selain itu memakai pakaian yang terlalu ketat dan lembab juga bisa menimbulkan reaksi alergi kulit juga lho.

Gejala yang sering timbul jika anak terkena alergi pada kulit antara lain :
  1. Kulit kemerahan, biasanya melenting didalamnya berisi cairan dan sangat gatal
  2. Lebih sering timbul di pipi, siku, tengkuk, pergelangan tangan, area kaki dan lipatan tubuh
  3. Terkadang timbul bentol merah berbentuk kubah, kalau sudah kronis kulit bisa jadi tebal dan mengelupas

Gejala alergi pencernaan

Dari 2 alergi yang saya sebutkan tadi, alergi pada makanan lah yang utama kita waspadai karena alergi ini resikonya akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Biasanya gejala yang sering timbul adalah :
  1. Diare, meskipun kebersihan makanan dan lingkungan sudah dijaga namun acap kali diare timbul bahkan kadang berdarah dan berlendir, gejalanya mirip disentri
  2. Muntah, kadang gejalanya seperti kolik pada bayi
  3. Jika alerginya cukup berat, bisa mengganggu pertumbuhan

Kapan harus bawa ke dokter?

Sebagai orang tua kita pasti khawatir jika timbul gejala alergi pada anak kita, waktu yang tepat membawa anak ke dokter tergantung juga dari jenis alerginya.

1. Alergi pada kulit 
Jika bentol kemerahan sudah sangat mengganggu apalagi sifatnya yang gatal tentu membuat anak tidak nyaman. Alergi pada kulit terkadang bisa menyebar sampai kedaerah mulut, bibir, dan tenggorokan. Upayakan sebelum semua gejala ini timbul kita sudah berkonsultasi dengan dokter.

2. Alergi pada saluran pernafasan
Saat anak sudah mulai sering bersin, hidung berair, dan batuk segeralah berkonsultasi ke dokter sebelum anak mengalami sesak secara mendadak.

3. Alergi pada pencernaan
Saat anak mengalami muntah atau mual setiap kali minuman atau makanan masuk ke tubuhnya, diare yang frekwensinya timbul tenggelam, segeralah membawa anak ke dokter.

Kapan anak dinyatakan sembuh dari alergi?

Hampir 5 tahun Ara alergi terhadap protein susu sapi, beberapa kali saya trial and error dengan mencoba memberikan susu sapi. Namun lagi-lagi gejala alerginya langsung timbul, dan yang paling parah saat diusia 3 tahun saya coba memberikan susu sapi lagi. Hari pertama lancar, namun menginjak hari kedua kok anak ini air liurnya menetes terus ya dan jadi gak mau nge dot. Ternyata dia sariawan dan itu satu mulut. Langsung saya bawa ke dokter, diberi mycostatine dan anti biotik. Sejak saat itu saya sudah kapok gak mau coba-coba lagi.


Lho, berarti anak yang alergi tidak bisa sembuh ya? Ehmm, sebenarnya kalau dibilang sembuh istilahnya kurang tepat ya. Karena sebagian besar reaksi terhadap alergi akan menetap seumur hidup, namun reaksinya bisa berkurang. Seperti Ara yang saat ini sudah bisa mengkonsumsi beberapa susu sapi UHT yang dikemas dikemasan tertrapack, itu juga tidak semua beberapa merk tertentu ketika dia minum tidak apa-apa namun dibeberapa merk langsung timbul reaksi alerginya. Begitu juga dengan ice cream, kalau merk W dia langsung diare dan batuk tapi kalau yang merk C baik-baik saja. Tapi, meskipun reaksinya sudah berkurang kita tetap harus memperhatikan asupan nutrisinya agar jangan sampai alergi nya tercetus lagi sehingga mengganggu pertumbuhan dan aktivitas buah hati kita.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hari Sabtu lalu tepatnya 24 September 2016 di Harris Hotel & Convention – Gubeng, Surabaya saya mendapat undangan untuk menghadiri sebuah acara yang bertajuk “Great Moments with Allianz, #BeraniMelangkah Beri Nutrisi Tepat untuk Masa Depan Anak” Acara dimulai sekitar jam 8 pagi dengan 2 orang pembicara yaitu dr.Mira Irnawati SpA(K) dan bapak Didin Kumara sebagai Head of Product Marketing AllianzIndonesia.

Pertama memasuki lantai 3 Hotel Harris, para undangan seperti biasa mengisi buku tamu dan diberi angket, kupon foto, ballpoint, dan untuk 100 orang pertama juga diberi kupon untuk mendapatkan 1 buah pisang dari SunPride. Disekitar area depan selain ada booth Tabloid Nakita juga ada area photo booth dan area wheel of fortune.

Dengan MC Bayu Oktara, yang saya kenal lewat sitkom OB, acara dibuka dengan paparan mengenai Nutrisi untuk anak oleh dr.Mira. Dokter Mira banyak membahas tentang tumbuh kembang anak, bahwa antara satu anak dengan anak yang lain pertumbuhannya boleh saja berbeda tapi perkembangannya HARUS lah sama. Misalnya Ara saat ini usianya 5 tahun dengan Bonita yang juga 5 tahun, sevara pertumbuhan Ara lebih tinggi dan lebih besar sedangkan Bonita lebih pendek dan lebih kurus. Karena faktor genetik juga kebiasaan sangan berpengaruh. Sedangkan secara perkembangan keduanya harusnya sudah sama-sama bisa berbicara dengan lancar, bercerita, dan mengungkapkan apa yang dirasakan. Dan ada quote dari dr.Mirna yang saya sangat suka “ Kalau tidak mau repot ya jangan punya anak”

Selesai paparan dari dr.Mira dilanjutkan oleh bapak Didik Komara, beliau menjelaskan mengenai persiapan masa depan anak, yang tentu saja berhubungan dengan produk Allianz nantinya. Beliau menjelaskan bahwa biaya pendidikan dimasa depan tidak akan semakin menurun, apalagi ketika pendidikan semakin tinggi maka biaya yang harus dikeluarkan juga semakin tinggi. Tugas kita sebagai orang tua harus mempersiapkan dana pendidikan bagi masa depan anak. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan dana pendidikan : Kesiapan dana dan Perlindungan.



Sebagai orang tua tentu usia kita tidak akan semakin muda dan pasti akan berkurang, jangan sampai cita-cita anak tidak bisa terwujud karena dana pendidikan berkurang akibat resiko pendidikan. Namun, untuk memberikan perlindungan dana bagi anak kita sebagai orang tua lah yang harus diproteksi. Kita bisa memilih asuransi pendidikan yang tepat untuk anak kita, namun sebelum memilih pelajari terlebih dahulu mekanisme dan benefit dari produk asuransi yang nantinya akan kita pilih. Satu saran dari Pak Didin, satu solusi yang efisien yaitu memalui asuransi unit link untuk perencanaan keuangan dana karena lebih fleksibel untuk waktu pembayarannya dan ada beberapa kantong dana juga didalamnya.

Namun, yang utama sebelum kita berinvestasi melalui asuransi pastikan pendapatan kita lebih besar dari pengeluaran. Perbaiki dulu alur kas keuangan rumah tangga, pastikan cicilan hutang perbulan antara 30-35% dari total pendapatan.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, disesi ini para orang tua sangat antusias bertanya baik mengenai masalah tumbuh kembang anak maupun tentang bagaimana mempersiapkan dana pendidikan bagi anak. Disesi ini dibagi menjadi 3 term, dimana di tiap termnya ada 3 orang penanya. Saya pribadi sebagai orang tua sangat senang mengikuti berbagai seminar mengenai parenting seperti ini. Ilmunya sangat banyak dan ternyata banyak juga hal-hal yang sebelumnya saya belum tahu jadi tahu setelah mengikuti seminar ini.

Oh iya, selama acara ini ada juga kompetisi live report lewat facebook dan twitter. Alhamdulillah saya yang niat awalnya mengabadikan ilmu yang saya dapat lewat cuitan di twitter bisa menjadi salah satu pemenang live report dan mendapatkan voucher MAP senilai Rp 200.000,- selain 2 orang pemenang twitter diumumkan juga 2 orang pemenang live report via facebook yang masing-masing berhak memperoleh parcel buah dari Sunpride.



Acara dilanjutkan dengan pengundian doorprize, dan seperti biasa saya masih belum beruntung juga kalau ketemu sama yang namanya undian. Tepat jam 12 siang kami dipersilahkan untuk menikmati makan siang, yang enak. Selesai menikmati makan siang kami dipersilahkan pulang dan menukarkan angket yang sudah diisi dengan goody bag yang sudah disediakan panitia.

Kita juga bisa lho melakukan simulasi perhitungan kira-kira berapa biaya pendidikan anak kita nanti, silahkan bisa langsung di akses di http://investment.allianz.co.id/kalkulator/financial-calculators/pendidikan 
Selamat mencoba dan yukk mulai persiapkan diri serta dana pendidikan bagi masa depan buah hati kita!!! 

Semoga kita bisa bertemu lagi di seminar selanjutnya yang ilmunya bisa saya bagi juga dengan para orang tua yang belum sempat hadir disana. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mempunyai hobi travelling sudah jadi kebiasaan saya dan suami bahkan sebelum kami berdua menikah, kini setelah hampir 7 tahun menikah dan mempunyai 1 orang putri yang berusia 5 tahun kebiasaan kami untuk berwisata masih tetap kami lakukan. Bahkan semenjak Ara, putri kami, berusia 4 bulan tepatnya di Desember 2011 kami sudah mengajaknya berwisata ke kota Malang dengan naik kendaraan umum. Maklum waktu itu kami masih belum mempunyai mobil pribadi, mau pakai motor kasihan nanti Ara nya masuk angin.

Hampir setiap bulan kami mengunjungi kota-kota disekitaran Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, Tulung Agung, Pulau Madura, Malang, Jember, Probolinggo, Banyuwangi, wah banyak banget kalau disebutkan satu persatu. Destinasi terjauh perjalanan keluarga kami ke Yogjakarta tahun 2014 naik kereta api dan ke Bali tahun 2015 lalu.



Tujuan kami mengajak Ara sedari kecil berwisata adalah agar dia mengenal budaya Indonesia yang sebenarnya, tidak hanya dari televisi atau mengunjungi mall dan main gadget tapi juga bisa berinteraksi secara langsung dengan sawah, laut, gunung, dan masyarakat disekitarnya. Dengan berwisata terutama wisata alam kami yakin kecintaannya pada Tuhan dan tanah airnya akan lebih terpupuk dengan sendirinya tanpa perlu kami paksakan.

Namun sebagai ibu saya harus mempersiapkan segala sesuatunya saat kami akan berwisata, terutama kebutuhan Ara. Hal utama yang saya siapkan adalah :
  1. Jaket dan beberapa pakaian yang nyaman ( tergantung mau kemana, kalau ke dataran tinggi yaa banyakin bawa celana panjang dan kaos lengan panjang, tapi kalau mau ke perkotaan atau ke pantai yaa lebih banyak bawa celana pendek dan kaos lengan pendek juga, tapi yang pasti bahannya harus dari katun yang nyaman )
  2. Obat penurun panas yang mengandung parasetamol seperti TEMPRA, dan ingat selalu cek tanggal kadaluarsanya jangan sampai niat kita menurunkan demam malah keracunan karena minum obat yang kadaluarsaThermometer digital dan manual, Kenapa kita harus sediakan keduanya? Yang pasti thermometer digital lebih akurat menunjukkan suhu 
  3. tubuh, namun namanya juga digital pasti pakai baterai. Lha, kalau kebetulan pas dibutuhkan ternyata baterainya habis gimana? Ya itulah fungsi thermometer manual.
  4. Kompres sekali pakai, kalau dirumah saya lebih sreg pakai kompres kain yang dicelup air hangat tapi kalau pas diperjalanan rasanya kok ribet ya dan kalau pakai kompres sekali pakai lebih praktis dan nempel terus didahi meskipun anaknya banyak gerak.
  5. Minyak telon yang mengandung anti nyamuk, nah kita kan nggak tahu nantinya ditempat kita menginap atau destinasi wisata kita banyak nyamuk dan serangganya atau nggak. Alangkah lebih bijak kalau kita mengoleskan minyak telon yang sekaligus mengandung anti nyamuk agar anak kita aman dari gigitan serangga.
  6. Air minum selalu saya bawa kemanapun kami pergi, saya biasanya bawa tumbler yang bisa diisi air panas atau dingin. Jadinya praktis, apalagi saat ini banyak minimarket yang menyediakan air panas gratis. Tinggal beli air mineral saja sudah terpenuhi kebutuhan cairan seluruh keluarga. Oh iya, perlu ibu dan ayah ingat saat bepergian asupan cairan jangan sampai berkurang yaa, karena salah satu penyebab meningkatnya suhu tubuh adalah kekurangan cairan.
  7. Mainan favorit Ara, yaa namanya juga anak-anak terkadang mereka merasa bosan diperjalanan atau dia malah gak kerasan ditempat kita menginap. Andalan saya biasanya ya mainannya, saya bawa secukupnya saja asal anaknya nyaman dan senang.
  8. Selimut yang tidak tebal, saya biasanya bawa selimut kain atau flanel karena bahannya yang cukup nyaman dan tidak terlalu tebal juga.
Beberapa benda WAJIB saat kami bepergian

Saat melakukan travelling kami lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum. Namanya juga anak-anak, Ara biasanya sangat senang dan bersemangat ketika kami berwisata. Terkadang karena kecapekan atau suhu udara yang berubah-ubah Ara jadi demam, disitu saya kadang merasa sedih. Perjalanan wisata yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi sedih karena kepikiran anak yang demam. Dan kalau sudah demam Ara sangat tidak menikmati perjalanan kami. Untunglah saya selalu menyediakan obat penurun panas dan teman-temannya seperti yang sudah saya sebutkan diatas.

Untuk obat penurun panas saya selalu mempercayakan pada TEMPRA, apalagi saat ini sudah ada travel size nya yang ukuran 30 ml, sehingga praktis dibawa kemana-mana, kebetulan kemarin kami beli diminimarket merah lagi ada promo, harga normalnya Rp 21.400 . Tapi saya selalu sedia yang ukuran 100 ml dirumah, selain sebagai persediaan harganya juga lebih ekonomis. Saya biasanya beli di apotek KF yang 100 ml harganya Rp 50.094 itu harga di Surabaya lho ya kemungkinan tiap kota bisa berbeda harganya.


Struk pembelian di apotek dan minimarket
Kenapa sih saya lebih memilih obat yang hanya mengandung paracetamol seperti TEMPRA dibandingkan obat penurun panas lainnya? Karena keunggulan yang dimiliki Tempra selain cepat menurunkan panas ada cukup banyak keunggulan yang lainnya, antara lain :
  1. Karena hanya mengandung Parasetamol sehingga aman dan ampuh untuk menurunkan demam anak, Tempra dipercaya oleh ibu dan direkomendasikan oleh banyak dokter anak terkemuka di Indonesia.
  2. Yang pasti tidak menimbulkan iritasi lambung karena sisa prosesnya langsung dibuang melalui ginjal sehingga aman untuk anak.
  3. Ini yang saya suka, karena tutupnya menggunakan teknologi CRC ( Child Resistance Cap ) Ara gak gampang tuh asal ambil terus minum sendiri, karena tutupnya tidak mudah dibuka oleh anak-anak.
  4.  Karena bentuknya sirup dan ada rasa Anggur serta Jeruk, anak-anak jadi suka jadinya gak perlu kejar-kejaran atau jejeritan kalau mau minum obat.
  5. Ingat ya, Tempra ini bukan suspensi tapi sirup. Jadi kita udah gak perlu tuh kocok-kocok lagi endapannya dan bentuknya yang cair bisa larut sempurna dalam pencernaan.
  6. Karena dilengkapi dengan gelas takar, kita bisa memberikan dosis yang TEPAT untuk anak kita tanpa mengira-ngira
Pada kemasan Tempra sudah dituliskan efek samping penggunaan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati dan reaksi hipersensitif. Nah, ini kembali lagi kepada kita sebagai orang tua yang harus bijak dalam memberikan obat-obatan pada anak. Tempra AMAN jika diberikan dalam dosis yang tepat, karena Tempra tidak meninggalkan residu di ginjal jika sekali lagi dosisnya tepat dan tidak berlebihan. Dikemasan pun sudah ditulis “Bila masih demam lebih dari 2 hari (48 jam) atau bila masih merasa sakit (nyeri) lebih dari 5 hari, hubungi dokter anda” Jadi yaa ibu dan ayah, Tempra ini fungsinya HANYA meredakan demam dan nyeri ringan saja bukan untuk mengobati penyakit yang sebenarnya. Jadi jangan salah kaprah ya, bukan berarti kalau suhu tubuhnya tidak turun berarti anaknya tidak cocok sama obatnya, bukannn. Berarti ibu dan ayah HARUS membawa buah hatinya ke dokter anak SEGERA untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.



Semoga sedikit tips travelling yang saya bagikan berdasarkan pengalaman kami bisa membuat perjalanan keluarga ibu dan ayah menjadi ceria. Dan jangan lupa sediakan selalu TEMPRA kapanpun dan dimanapun sikecil berada.


"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Taisho dan Blogger Perempuan Network. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi, tidak digunakan untuk menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan professional"


Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Sama seperti pasangan menikah pada umumnya, kami tentu ingin menikmati waktu berdua saja atau biasa disebut bulan madu. Tapi, karena keterbatasan ekonomi, maklum kami bukan berasal dari keluarga yang berlebihan, rasanya keinginan itu kami pendam dalam hati saja.

Disekitaran Desember 2014 kami lihat ada lomba foto di Dapur Coklat dengan tema kasih sayang, dan salah satu hadiahnya adalah berlibur ke pulau Lombok selama 3 hari 2 malam. Wah, semangat donk apalagi Lombok adalah destinasi wisata impian saya dan suami untuk berbulan madu. Sebenarnya konsep fotonya saya dan Ara sederhana saja, Cuma kata panitianya dalam foto kami ada chemistry yang kuat antara ibu dan anak, dan itu Darwis Triadi lho jurinya.

Foto saya dan Ara
Singkat kata, kami diberi hadiah 2 buah tiket Citilink pulang pergi Surabaya-Lombok dan voucher hotel Kila-Senggigi di Lombok untuk 3 hari 2 malam di tanggal 2-4 Maret 2015. Karena harinya pas hari kerja mau tidak mau saya dan suami harus mengajukan cuti ke kantor masing-masing. Untunglah Pak Bos pengertian dan mengijinkan kami berdua menikmati liburan kami.

Berangkat dari rumah karena waktu itu belum punya mobil, kami berdua naik motor. Oh iya, sementara Ara dirumah dulu berdua aja sama utinya.Di bandara Juanda kami menuju ke Terminal 1, motor kami titip inap. Pesawat kami berangkat sekitar jam 8 pagi dan sampai di bandara Praya-Lombok sekitar jam 9 pagi. Ini juga jadi pengalaman pertama abi naik pesawat, seumur hidup dia belum pernah bepergian dengan pesawat. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya tahu dia gugup bahkan diatas pesawat dia lebih banyak diam, gak seperti biasanya yang selalu ceriwis.

Sampai di Lombok kami benar-benar “buta” karena tidak ada penjemputan dan kami berdua belum pernah ke Lombok sebelumnya. Berbekal google dan tanya sana sini kami akhirnya naik Damri yang memang rutenya ke arah Senggigi. Ongkos per orang Rp 25.000 dan setelah menunggu hampir 30 menit bis kami akhirnya berangkat, info kondekturnya perjalanan sekitar 1,5 jam jadi kami bisa lebih banyak menikmati pemandangan Lombok. Layaknya Damri bandara, bis yang kami tumpangi juga didominasi wisatawan dengan barang-barangnya. Kata abi “ suasana kotanya kayak Sidoarjo ya, aura wisatanya gak kerasa “ . Bis kami masuk ke terminal bis Mandalika di kota Mataram, disana banyak penumpang yang turun untuk berganti bis atau kendaraan umum lainnya.

Voucher Hotel dari Traveloka

Sampai didepan “gang” menuju ke hotel Kila-Senggigi kami turun, jalannya lumayan jauh sekitar 500 meter. Posisi hotelnya memang masuk dulu ke semacam gang besar, didepan hanya ada papan nama aja tapi kalau naik kendaraan umum sudah pasti tahu semua kok supirnya. Gak cocok banget deh style kami waktu itu, gayanya backpacker tapi nginapnya di hotel berbintang yang harga permalamnya sekitar 1,2 juta. Di voucher hotel yang saya terima saya kamarnya yang tipe Bungalow-Sea View dengan total harga Rp 2.496.002 untuk 2 malam. Wow, harga yang cukup fantastis untuk kami. Didepan pintu masuk sudah ada tuh nama saya di welcoming guess, karena masih belum waktunya check in jadinya kami nunggu aja dulu di lobi sambil menikmati pemandangan sekitar.

Di area Lobi

Sekitar jam 1 siang kamar kami sudah siap, ternyata bentuknya yaa bungalow seperti namanya seperti rumah-rumah kecil disepanjang private beach disepanjang bibir pantai Senggigi. Yah, karena memang bukan musim liburan jadinya tidak banyak tamu yang menginap disana.

Didepan Bungalow kita

Kamarnya cukup luas dengan tempat tidur king size, LED 32”, lemari es, kamar mandinya tipe shower dan segala fasilitas layaknya hotel bintang 4 lainnya. Ada 2 pintu disetiap kamar, dibelakang dan disisi depan yang begitu dibuka langsung menghadap ke pantai Senggigi. Didepan juga ada teras dengan 2 tempat duduk dimana kami bisa bersantai sambil menikmati matahari tenggelam. Untuk koneksi internet gak perlu khawatir karena disetiap kamar ada router nya jadi wuzz wuzz banget koneksi internetnya.

Didalam Kamar
Yah, karena kami dapat hadiahnya hanya berupa tiket pesawat pulang pergi dan voucher hotel untuk makan siang, makan malam maupun jalan-jalan ya bayar sendiri dan kami betul-betul mengandalkan google serta tanya sana sini. Hari pertama kami kedatangan tamu nih, bun Nia main ke hotel bareng suami dan anak-anaknya. Senang banget akhirnya ada yang kami kenal disini.

Malam pertama kami gak kemana-mana, bahkan beli makan malam kami juga jalan aja disekitaran jalan pantai Senggigi. Banyak juga kok wisatawan asing dan domestic yang jalan kaki disana, suasananya memang beda banget sama Bali. Disini gak ada tuh bule yang jalan cuma pakai bikini dan hot pants. Akhirnya kami makan di warteg aja tuh, yang jual juga orang Jawa. Harga makanan disana gak jauh beda sama di Surabaya, kami berdua makan ayam penyet plus 3 gelas es teh cuma 34 ribu, martabak juga cuma 18rb.

View nya langsung menghadap ke pantai Senggigi

Keesokan harinya setelah sarapan, yang didominasi sama menu barat, kami menyewa motor. Tarif sewanya Rp 50.000 per hari, syaratnya juga gak neko-neko mereka cuma minta KTP sama tanya nginapnya di hotel mana. Langsung dehh cuss kita jalan-jalan keliling kota Mataram, pertama kami main dulu ke rumah bun Nia, lagi-lagi mengandalkan google map. Selesai silaturahmi disana saya janjian nih sama teman yang kebetulan satu perusahaan dan tugasnya di Lombok. Ketemuan sama bu Shinta kami diajak makan sate maranggi, gak tau berapa harganya soalnya yang bayarin bu Shinta heheheh, lanjut belanja sedikit oleh-oleh buat keluarga.

Sampai agak sore kami balik ke hotel, setelah menikmati matahari tenggelam dan main-main dipantai kami bersih-bersih diri terus lanjut jalan-jalan naik motor lagi keliling disekitaran Mataram. Malam mulai kelaparan akhirnya kami putuskan makan mie ayam aja, dan lagi-lagi yang jual juga orang Lamongan harganya juga murah, 2 porsi mie ayam plus pentol dan 3 gelas es teh cuma 27 ribu.  Sekitar jam setengah sepuluh malam kami balikin motor ke rental dan istirahat dikamar aja.

Pagi harinya kami udah siap-siap mau balik ke Surabaya, karena jadwal penerbangan kami masih nanti jam 3 sore kami memutuskan berenang dulu di kolam renang setelah sarapan. Lalu sekitar jam 8 kami sewa motor lagi dan jalan-jalan disekitaran jalan Senggigi. Jam 11 siang kami check out dan nungguin Damri dipinggir jalan lagi.

Alhamdulillah perjalanan pulang lancar jaya, sampai di bandara Juanda sekitar jam 5 sore langsung deh cuss ke parkiran motor. Karena khawatir helm nya “menghilang” kami titipin di tempat penitipan, dan biayanya ternyata 30 ribu untuk 2 helm selama 3 hari. Dan ini yang bikin ketawa, ternyata bayar parkir motornya cuma 6 ribu aja, murahan parkir motor ya daripada parkir helm. Pengalaman yang seru dan menyenangkan meskipun kami belum menikmati pulau Lombok sepenuhnya. Semoga dilain waktu ada rizki yang lebih lagi atau mungkin bisa dapat hadiah lagi, Amiinn

Didepan pintu masuk Hotel




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Seringkali saya membaca berita di e100 kejadian kecelakaan lalu lintas, dimana korbannya belum tentu meninggal ditempat. Banyak masyarakat yang merasa kebingungan apa yang harus dilakukan untuk menolong korban laka tersebut tanpa mencelakakan dirinya sendiri dan korban yang ditolong. Bahkan jika saya sendiri yang mengalami hal tersebut saya juga pasti panik, meskipun saat masa SMA dulu saya pernah aktif menjadi anggota PMR dan “biasa” melihat darah atau luka.

Dari beberapa literature yang pernah saya baca, saya coba merangkum beberapa cara sederhana menolong korban kecelakaan lalu lintas :

  1. Pastikan diri anda aman saat menolong korban, jika anda sendirian minta bantuan pengguna jalan yang lain untuk mengamankan area laka. Kalau anda sendiri bawa motor, letakkan motor anda diposisi yang aman yang masih dalam jangkauan pandangan mata anda. Jika anda bawa mobil, cari tempat parkir yang aman dan kunci mobil anda.
  2. Pastikan tidak ada ceceran bensin atau percikan api didekat anda sebelum mulai menolong korban.
  3. Hubungi kantor polisi terdekat, bisa juga telpon ke 110 ( bebas pulsa ) atau lapor saja ke twitter @e100ss gate keeper nya sangat responsive kalau menerima tweet laka atau bisa langsung telpon ke 031-5600000
  4. Periksa denyut nadi korban, meskipun kelihatannya sudah berdarah-darah dimana-mana belum tentu korban meninggal. Raba diarea leher atau di nadi tangan atau bisa juga mendekatkan telinga ke hidung korban. Kalau anda merasakan ada udara hangat berarti korban masih bernafas. Longgarkan semua yang menghalangi jalan nafas, seperti kancing baju, jaket, lepas jam tangan, ikat pinggang, dan sepatu.
  5. Ajak bicara, agar korban tidak mengalami shock. Tanya apa saja yang bisa membuat korban tetap sadar.
  6. Jika korban masih menggunakan helm, jangan dilepas karena bisa jadi korban mengalami gegar otak atau patah tulang belakang. Bisa berakibat fatal jika ada pergerakan dilehernya.
  7. Jika posisi korban tertelungkup jangan  ditelentangkan, cukup pastikan korban masih bisa mendapatkan udara untuk bernafas, bersihkan darah diarea hidung dan jangan diberi minum.
  8.  Jika korban dalam posisi terlentang, pastikan juga tidak ada hambatan bagi korban untuk bernafas.
  9. Sebisa mungkin amankan luka-luka ditubuh korban dengan menutupinya dengan kain bersih
  10. Sambil menunggu ambulans datang, minta orang-orang disekitar mencari koran bekas atau kayu atau benda apapun yang cukup keras untuk menopang badan dan leher korban saat dievakuasi nanti.

Jika posisi korban ada ditengah jalan yang cukup berbahaya, ada baiknya anda memindahkan korban ketempat yang lebih aman, namun sebelumnya pastikan dulu hal-hal diatas tadi. Nah, kalau kita tidak yakin apakah korban mengalami patah tulang punggung atau tidak lebih baik kita menyeret saja daripada mengangkat. Memang kedengarannya kok kejam banget manusia kok diseret, tapi jangan salah dengan melakukan penyeretan kita akan meminimalisasi cedera tambahan. Penyeretan mengurangi resiko leher terpelintir, patah tulang tertekuk, atau jika ada patahan tulang yang runcing di area rusuk dan punggung bisa dikurangi resiko menusuk organ-organ dalam  yang beresiko menimbulkan pendarahan.



Itu tadi kalau korbannya cukup berdarah-darah yaaa, nah kalau korbannya hanya sekedar lecet atau masih bisa duduk ataupun berdiri kita juga wajib menolong mereka, beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain :

  1. Ajak korban bicara, biasanya orang yang mengalami kecelakaan walaupun cuma jatuh akan shock.
  2. Jika korban pingsan, baringkan ditempat yang datar, buka kancing kerah baju dan longgarkan ikat pinggangnya. Beri bau-bauan seperti minyak angin didekat hidungnya, coba buka matanya jika tidak ada reaksi pupil selama 1 menit segera lakukan napas buatan atau CPR
  3. Setelah korban sadar, tanya apakah ada bagian tubuh yang mati rasa atau nyeri dan jangan boleh langsung duduk apalagi berdiri.
  4. Tanya juga barang yang dibawa apa saja dan amankan karena banyak orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
  5. Coba tanya nomer keluarga yang diingat untuk dihubungi, beri kabar keluarga korban dan beritahukan posisi tepatnya korban ada dimana agar bisa dijemput keluarganya.
  6. Untuk luka lecet sebaiknya segera disiram dengan air yang mengalir agar kotoran yang menempel bisa hilang.
  7. Kalau dirasa ada darah yang keluar cukup banyak, ambil kain lalu tekan area yang banyak mengeluarkan darah tadi untuk menghentikan pendarahan.
  8. Sekali lagi, korban jangan diberi minum karena kita tidak tahu apakah ada benturan didadanya atau tidak.

Sekali lagi, berhati-hatilah berkendara dijalan, selalu periksa kelayakan kondisi kendaraan dan berserah diri pada Tuhan. Dan ingat, hidup dan matinya seorang manusia sudah digariskan oleh Tuhan. Selalu berdoa dan minta restu orang tua atau suami/istri saat akan keluar rumah.

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ ، تَÙˆَÙƒَّÙ„ْتُ عَÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ ، Ùˆَلا Ø­َÙˆْÙ„َ Ùˆَلا Ù‚ُÙˆَّØ©َ Ø¥ِلاَّ بِاللَّÙ‡

“Bismillaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billahi”

Artinya :

Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Extraordinary woman with extraordinary life.

recent posts

Blog Archive

  • ►  2024 (2)
    • ►  September 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Agustus 2023 (1)
    • ►  Juni 2023 (3)
  • ►  2022 (10)
    • ►  Desember 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (1)
    • ►  Januari 2022 (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (4)
    • ►  Juni 2021 (3)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (1)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (18)
    • ►  Desember 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (4)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (26)
    • ►  Desember 2019 (5)
    • ►  Oktober 2019 (3)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (27)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  Oktober 2018 (3)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)
    • ►  Mei 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Februari 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (3)
  • ►  2017 (66)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (9)
    • ►  Oktober 2017 (4)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  Agustus 2017 (8)
    • ►  Juli 2017 (10)
    • ►  Juni 2017 (3)
    • ►  Mei 2017 (9)
    • ►  April 2017 (3)
    • ►  Maret 2017 (3)
    • ►  Februari 2017 (2)
    • ►  Januari 2017 (9)
  • ▼  2016 (42)
    • ►  Desember 2016 (4)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ▼  September 2016 (5)
      • Kenali gejala alergi pada anak
      • Event Report : Great Moments With Allianz
      • Travelling Ceria Berkat Tempra
      • Flash Back Journey : Bulan Madu yang Tertunda
      • Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (1)
    • ►  Juni 2016 (6)
    • ►  Mei 2016 (11)
    • ►  April 2016 (6)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Agustus 2014 (1)
    • ►  April 2014 (1)
  • ►  2013 (9)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Juni 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (7)

Member of

Emak Emak Blogger
Blogger Perempuan
Hijab
Intellifluence Trusted Blogger

#JBBinsider

#JBBinsider

Created with by ThemeXpose