• Home
  • Categories
    • Travelling
    • Parenting
    • Review
    • Woman
    • Beauty
    • Healthy
    • Event
    • Other
    • About Me

Grensy

Perempuan yang Bahagia dengan Keluarga dan Cinta

Kehamilan jadi salah satu berkah luar biasa yang diterima pasangan suami istri, bukan hanya newly wed yang harap-harap cemas tiap tanggal menstruasi tapi buat old couple seperti saya dan suami yang mengharapkan kehadiran anak kedua setelah hampir 10 tahun jarak dengan anak pertama juga.




Kehamilan kedua saya ini bisa dibilang ga disangka ga diduga, mengalir aja tiba-tiba Alhamdulillah positif. Ada sedikit kecemasan juga karena saya hamil diatas usia 35 tahun, tahu sendiri kan kalau kehamilan yang sehat disarankan terjadi direntang usia 20-35 tahun. Dan perbedaan yang saya rasakan ketika dulu hamil diusia 26 tahun dengan sekarang diusia 36 tahun banyak banget bedanya.

Kalau dulu nih rasanya biasa aja, kerja ya udah kerja ga ngerasain punggung atau pinggang yang suka pegal. Tapi ketika hamil yang kedua ini, ya Allah hampir tiap malam punggung dan pinggang rasanya mau copot pengennya dipijitin terus entah sama anak atau suami.
Rupanya ini awal dari perjuangan saya mencari media untuk pijat, bagi bumil dan menyusui kita ga boleh loh pakai obat gosok, balsem atau minyak pijat sembarangan karena kandungan yang didalamnya akan mempengaruhi tumbuh kembang janin kita serta kualitas ASI jika kita sedang menyusui. Kita harus mencari produk yang “Aman” yang menggunakan bahan-bahan alami yang tentunya bebas dari toksin dan bahan berbahaya lainnya.

Jujur yaa, saya juga diawal-awal kehamilan sering banget pake minyak oles yang hangat atau pakai balsem bahkan koyo tempel yang biasa saya pakai sebelum hamil. Ya Allah ternyata saya sudah sangat salah, itu ga boleh banget karena mengandung Methyl salicylate. Tapi saya masih beruntung, kok bisa?

Iya, untungnya saya pakai waktu masih ditrimester pertama sampai dimedio trimester kedua. Coba saya pakainya ketika masuk trimester ketiga bahaya banget, karena penggunaan Methyl salicylate bisa berpotensi menyebabkan pendarahan saat proses kelahiran nantinya bahkan bisa menyakiti janin kita lho didalam kandungan. Bahkan menurut FDA, obat topikal alias obat oles yang mengandung Methyl salicylate memiliki kategori “C” : terdapat efek yang tidak diinginkan pada janin, diberikan hanya jika memiliki efek positif lebih banyak.

Tau sendiri kan dimasa pandemi ini frekuensi untuk ketemu sama dokter di rumah sakit sebisa mungkin dikurangi, jadinya ya harus mencari alternatif lain yang aman dan tidak berbahaya. Dan karena harus mencari sendiri, kita harus benar-benar cek dan re-cek kandungan dari bahan-bahan yang digunakan. Saat ini harga yang ditawarkan juga belum tentu menjamin kualitas suatu produk, belum tentu yang mahal banget harganya pasti terjamin kualitasnya.

Perjuangan mencari minyak pijat

Seriusan, saya mengalami 1 fase yang namanya “perjuangan” karena saya mencoba berbagai macam minyak untuk mengurangi rasa pegal, ngilu dan linu yang saya alami selama masa kehamilan. Mulai dari minyak yang dijual diapotek bebas sampai yang pembeliannya lewat MLM. Mulai dari yang harganya puluhan sampai ratusan ribu.

Hampir semua yang saya coba punya karakteristik sama, wanginya kalo kita ga mandi akan terus nempel dan rasanya juga licin gitu ga mudah meresap dikulit. Belum lagi ada yang meninggalkan sensasi mentol, ada yang panasnya sampai kayak diolesi cabe. Duhh pusing banget deh pokoknya, ngerasain pinggang dan punggung sakit dan juga trial error minyak gosok sampai akhirnya saya diperkenalkan sama satu produk yang saya tahu waktu isi survey di media sosial, Mama’s Choice Herbal Massage Oil sebagai solusi aman redakan pegal saat hamil.



Tips memilih minyak pijat yang aman bagi ibu hamil dan menyusui

1. Terbuat dari 100% bahan alami

Sebenarnya memilih produk apapun sebisa mungkin yang 100% terbuat dari bahan alami ya, apalagi yang menyangkut kesehatan. Bahan yang digunakan Mama’s Choice Herbal Massage Oil semuanya alami. Dalam 1 botol Mama’s Choice Herbal Massage Oil diperkaya dengan kandungan essensial :

Oelum Europea atau Minyak Zaitun sebanyak 62% yang berfungsi menghidrasi dan melindungi kulit agar halus dan lembut.
Grape Seed Oil atau Minyak Biji Anggur sebanyak 10% yang tinggi oksidan, dapat melembabkan kulit tanpa menyumbat pori-pori
Oleum Cajuputi atau Minyak Kayu Putih sebanyak 25% sebagai obat alami untuk masalah pernapasan, juga mengobati nyeri otot dan persendian.
Oleum Lavender atau Minyak Lavender sebanyak 3% yang bermanfaat untuk meredakan nyeri sendi dan otot, selain tentu saja aromanya dapat menenangkan saraf ketika kita mengoleskannya.

2. Review pengguna

Baca review para penggunanya dikomunitas-komunitas ataupun WAG bumil dan busui, saya juga sempat tanya-tanya produknya Mama’s Choice Herbal Massage Oil ke teman-teman yang sudah pernah pakai sebelum membelinya. Dan rata-rata komentarnya positif, yang saya rasakan setelah pakai juga sama sih. Kalau ada yang tanya sama saya ya saya pasti akan jawab jujur sesuai dengan yang saya rasakan.

3. Memiliki ijin BPOM

Sebisa mungkin kalau dikemasan produk yang kita beli ada keterangan nomer POM nya kita validasi dulu kebenarannya di website BPOM, dan ketika saya membeli Mama’s Choice Herbal Massage Oil sudah saya cek disana semua data yang diberikan sudah sesuai. Kenapa sih harus ada ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)?

• Adanya kepastian bahwa produknya memiliki cara produksi yang baik dengan adanya lisensi dan sertifikasi industri
• Adanya evaluasi produk sebelum diizinkan beredar
• Adanya Post marketing vigilance
• Adanya pre-audit dan post-audit iklan dan promosi produk
• Adanya riset terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan obat
• Adanya komunikasi, informasi dan edukasi publik termasuk peringatan publik

Ketika sebuah produk sudah memiliki ijin BPOM, yang ga kalah penting terutama bagi kita ummat Muslim, label HALAL juga harus ada. Karena apa? Label HALAL ini jadi jaminan buat kita bahwa produk yang kita gunakan mulai dari proses pembuatan sampai dengan tiba ditangan kita sudah sesuai dengan kaidah agama Islam jadinya ga ada lagi kekhawatiran juga rasa was-was.

Tiga tips sederhana tadi bisa banget kita gunakan ketika memilih minyak pijat yang aman bagi ibu hami dan menyusui. Alhamdulillah mulai dari trimester ketiga sampai sekarang saya menyusui kalau badan mulai pegal yang dicari pertama kali ya Mama’s Choice Herbal Massage Oil dan tinggal pijit-pijit sendiri betis, paha dan tangan. Kalau punggung sih itu tugasnya suami kadang anak saya yang besar juga sih, dioleskan saja udah cukup menghangatkan punggung yang pegal.



Saya pastinya #KurangiWorry karena sudah pilih Mama’s Choice Herbal Massage Oil yang lebih aman, halal dan natural yang sudah saya gunakan selama masa kehamilan dan menyusui. Untuk Mama yang sedang mencari-cari apa nih yang terbaik buat saya dan buah hati, jangan khawatir karena pilihan Mama semua sudah tepat untuk memilih rangkaian produk dari Mama’s Choice. Mama bisa juga akses ke website ataupun instagram @mamaschoice untuk update informasi terkini seputar produk dan kegiatan lainnya.

Nah, sekarang ini kan kita disarankan untuk Stay at Home jadi untuk memenuhi kebutuhan lebih baik belanjanya online saja, saya kasih nih DISKON special buat Mama yang mau belanja produk-produknya Mama’s Choice di official store Mama's Choice di Shopee. Ada potongan langsung sebesar 25rb setiap belanja senilai total 150rb.

Caranya gimana?

Di aplikasi Shopee pilih : Profile --> Voucher saya --> masukkan kode voucher ( MAMASANTI ) dan nanti ketika check out jangan lupa digunakan vouchernya yaa

Yuk #KurangiWorry dan jadilah Mama pintar dengan memilih produk yang Aman, Halal, dan Alami dari Mama’s Choice




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Mempunyai buah hati adalah impian semua pasangan didunia ini, kedatangannya tentu akan disambut dengan suka cita. Namun apa yang harus kita persiapkan ketika harus melahirkan ditengah pandemi COVID-19 seperti saat ini ?


Dulu waktu kelahiran anak pertama yang saya rasakan tidak seheboh kelahiran anak kedua ini, entah karena kali ini kami menunggu cukup lama sekitar 9 tahun atau karena dulu kami tergolong pasangan yang woles hehehhee. Sebenarnya kali ini adalah kehamilan ke-4 saya namun 2 kali saya mengalami keguguran sebelum lahir Ara di 2011 silam.

Sebenarnya saya udah mulai nyicil beli perlengkapan bayi mulai pertama kali tau hamil, ehh salah ding malah jauh-jauh hari sebelum hamil. Waktu saya bongkar-bongkar lemari ada 2 lusin baju Velvet junior, Uniqlo, beberapa botol susu duhh apa sih yang ada dipikiran waktu itu?? DISKON lahh hehehehe

Saya benar-benar ga menyangka bahwa kehamilan kali ini begitu istimewa, hamil dan melahirkan ditengan pandemi COVID-19 membuat semua rencana yang sudah kami susun jauh hari jadi harus disusun ulang. 

Seperti kita semua tahu bahwa pandemi ini membuat kita ga boleh kemana-mana terutama buat saya ibu hamil. Mungkin inilah keuntungan saya "gelap mata" dijaman dahulu, jadinya semua perlengkapan bayi sudah cukup lengkap dirumah tanpa saya harus beli lagi. 

Dan untuk proses bersalin pun nantinya hanya boleh ditemani 1 orang saja, karena ibu sudah diatas 60 tahun dan Ara masih 9 tahun alhasil yang boleh temani saya ya suami tercinta. Dialah yang nantinya akan benar-benar diuji sebagai suami SIAGA ( Siap Antar Jaga ) Apalagi saya sudah dinyatakan akan melahirkan secara SC, pastinya butuh waktu pemulihan lebih lama di Rumah Sakit.

Berikut saya mau berbagi nih 12 barang yang wajib dibawa saat saya akan melahirkan nanti ditengah pandemi COVID-19

Hand Sanitizer, Masker Medis, Kacamata Bayi

Sebagai bagian dari New Normal, bawa hand sanitizer dan masker medis sudah jadi hal yang biasa. Begitu juga ketika kita hendak melahirkan, apalagi ketika di Rumah Sakit baik pasien ataupun penunggu semuanya wajib menggunakan masker sepanjang hari. Hand sanitizer juga perlu bawa sendiri, apalagi kalau bayi kita ditempatkan dalam 1 ruang harus sering-sering pakai hand sanitizer.

Nah, kenapa saya juga bawa kacamata bayi sebenarnya dipakainya ketika akan pulang dari rumah sakit. Dari kamar ke mobil pasti kita melewati area umum rumah sakit, untuk menjaga kemungkinan droplet masuk ke mata bayi ya harus pakai kacamata.

Baju Berkancing Depan 

Ada beberapa rumah sakit yang menyediakan baju bagi pasiennya, tapi selama pandemi ini saya rasa sebaiknya kita memakai pakaian yang kita bawa sendiri dari rumah. Untuk ibu bawalah pakaian yang busui friendly alias ada kancing didepan agar mudah saat menyusui bayi kita. 

Kalau saya bawa daster dan piyama, pastinya yang lengan panjang karena saya berhijab. Dan untuk hijabnya saya bawa jenis bergo berbahan katun atau spandex yang ringan agar mudah dipakai dan dilepas.

Bra Menyusui

Ini nih yang sering dilupakan, begi pula saya dulu ga bawa bra menyusui. Bra menyusui ini penting banget lho bu, selain mempermudah kita dalam mengASIhi bayi juga membuat kita lebih nyaman karena biasanya bra menyusui ini terbuat dari bahan katun yang lembut tanpa kawat penyangga.

Apron

Apron alias kain untuk menutupi bagian dada kita ketika menyusui anak kita banyak lho fungsinya, selain mencegah pertunjukan gratis. Apron juga bisa menjaga agar ketika bayi kita minum ASI tidak terkena kotoran dari luar atau cipratan dari mulut kita

Breast Pump, Botol Susu dan Botol Simpan ASI

Ga semua ibu yang melahirkan bisa menyusui bayinya secara langsung, contohnya saya ASI saya keluarnya sedikit sekali. Tapi saya ga mau nyerah, tetap memberikan secara langsung meski bayinya suka nangis karena kurang puas. Tapi saya berusaha memenuhi kebutuhan ASI nya dengan cara memberikan ASI perah. 

Selain itu kenapa kita harus membawa pompa ASI ketika melahirkan dimasa pandemi saat ini? Karena kita ga pernah tau apakah kita positif COVID-19 atau tidak. Jika kemungkinan terburuknya kita positif jangan lantas ga memberikan ASI karena COVID-19 tidak menular lewat ASI. Kita tetap bisa memberikan ASI yang diperah dengan proses sesuai protokol dan jangan sampai ada droplet ketika kita memerah.

Peralatan Mandi

Meskipun kita di RS ga mandi, hanya seka saja tapi yang namanya perlengkapan mandi harus bawa lengkap. Menjaga kebersihan bukan hanya kita saja tapi suami ato orang yang jaga kan juga harus mandi. Apalagi kita berada di lingkungan rumah sakit, menjaga kebersihan diri itu wajib hukum nya agar terhindar dari bakteri atau virus.

Baju Bayi, Sarung Kaki, Sarung Tangan, Topi dan Bedong

Pengalaman saya melahirkan sebelumnya, bayi ketika lahir dipinjami baju sama pihak rumah sakit. Baru nanti pas pulang akan diminta memakai baju sendiri yang bawa dari rumah. Untunglah kemarin saya firasat kalo harus bawa baju bayi sendiri, apalagi SC pasti 3 hari bawa baju bayi minimal 5. Dan memang benar kemarin sebelum SC sudah diminta sama bisanya seperangkat pakaian bayi untuk dipakaikan.

Begitu juga untuk sehari-hari selama di RS bayi kita harus memakai pakaiannya sendiri. Info dari bidan selama pandemi ini untuk mengurangi resiko bayi tertular memang disarankan memakai pakaiannya sendiri. Jadi jangan lupa ya bu perhitungkan kira-kira berapa lama akan ada di RS.

Selimut dan Gendongan

Bedak, Minyak Telon dan Minyak Angin





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Hai...Apa Kabar, kapan nih undangan nikahnya?"


Buat kalian yang belum menikah, coba dihitung berapa kali pertanyaan ini dilontarkan 😕😁ga terhitung rasanya, apalagi di Indonesia yang budaya nya masih tinggi. Terutama didaerah dan pelosok desa, ketika seorang anak sudah aqil balik akan muncul tuntutan untuk segera menikah. Kalau didaerah perkotaan sih sudah jamak perempuan ataupun laki-laki menikah diatas usia 30 tahun.

Sebenarnya mundurnya usia manusia untuk menikah ini terjadinya bukan hanya di Indonesia, bahkan di Amerika beberapa tahun lalu rata-rata usia menikah adalah diusia 21 tahun namun saat ini rata-rata usia menikah disana adalah diusia 29 tahun. Apa sih yang menyebabkan manusia-manusia jomblo alias single ini betah berlama-lama dengan status sendiri tanpa pasangan resmi sebagai suami atau istri?

Saya sendiri nikah diusia 25 tahun, suami usia 24 tahun sebenarnya ga ada rencana juga sih mau nikah diusia segitu semuanya jalan gitu aja. Kata orang sih pas nikah diusia 25 tahun katanya dua-duanya sudah "matang" duhh emang kue apa pake acara matang segala. Nggak juga sih, diawal-awal nikah kami juga butuh penyesuaian dan perjuangan. 



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Usia yang sudah ga lagi muda boleh dibilang sedikit menyusahkan saya dalam mencari pekerjaan, meskipun boleh dibilang pengalaman saya sudah cukup banyak didunia administrasi.

Saya disini mau cerita tentang pengalaman saya mencari pekerjaan beberapa bulan ini. Jujur nih ya, tiap bulan ada 200an lamaran yang saya ajukan namun untuk dapat undangan interview hanya bisa dihitung dengan jari tangan saja.

Saking hapalnya dengan soal test dan juga pertanyaan dari interviewer, kalo kata orang jawa saya sampe ngerjakno karo merem, hehehehe....

Kenapa sih saya suka banget kerja? Apa masih belum cukup gaji dari suami? Alhamdulillah rizki suami sangat memcukupi kebutuhan keluarga saya, tapi yang namanya panggilan jiwa susah banget untuk ditolak. Hampir 4 bulan ini saya berdiam diri dirumah membuat otak saya hampir tidak produktif dan ujung-ujungnya saya jadi sering sakit.

Dari banyak interview yang saya lakukan ada beberapa yang sangat membekas dihati. Apa itu?

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Extraordinary woman with extraordinary life.

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (10)
    • ►  Desember 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (1)
    • ►  Januari 2022 (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (4)
    • ►  Juni 2021 (3)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (1)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ▼  2020 (18)
    • ►  Desember 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ▼  Juli 2020 (4)
      • Tips memilih minyak pijat aman saat hamil dan meny...
      • 12 Barang Wajib Dibawa Saat Melahirkan Ditengah CO...
      • Merdeka Menikah Diusia Berapapun
      • Haruskah Kugadaikan Hijabku?
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (4)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (26)
    • ►  Desember 2019 (5)
    • ►  Oktober 2019 (3)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (27)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  Oktober 2018 (3)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)
    • ►  Mei 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Februari 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (3)
  • ►  2017 (66)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (9)
    • ►  Oktober 2017 (4)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  Agustus 2017 (8)
    • ►  Juli 2017 (10)
    • ►  Juni 2017 (3)
    • ►  Mei 2017 (9)
    • ►  April 2017 (3)
    • ►  Maret 2017 (3)
    • ►  Februari 2017 (2)
    • ►  Januari 2017 (9)
  • ►  2016 (42)
    • ►  Desember 2016 (4)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (5)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (1)
    • ►  Juni 2016 (6)
    • ►  Mei 2016 (11)
    • ►  April 2016 (6)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Agustus 2014 (1)
    • ►  April 2014 (1)
  • ►  2013 (9)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Juni 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (7)

Member of

Emak Emak Blogger
Blogger Perempuan
Hijab

#JBBinsider

#JBBinsider

Created with by ThemeXpose