• Home
  • Categories
    • Travelling
    • Parenting
    • Review
    • Woman
    • Beauty
    • Healthy
    • Event
    • Other
    • About Me
Facebook Instagram Twitter Email

Grensy

Perempuan yang Bahagia dengan Keluarga dan Cinta

Secara kodrat wanita dan pria memang berbeda, namun hal itu ga lantas membuat kita perempuan berada dibawah pria. Perempuan diciptakan untuk mendampingi pria, berjalan beriringan disamping pria bukan dibelakangnya. Bahkan Islam dan saya yakin agama lain juga, memuliakan dan mengistimewakan perempuan.

Bicara kesetaraan gender sama dengan bicara tentang bagaimana memberikan peluang atau kesempatan bagi perempuan dan laki-laki agar memiliki peluang yang sama.

Ngomong-ngomong kesetaraan gender, tau ga sih berapa peringkat Indonesia didunia untuk masalah ini? Dari 153 negara yang diukur, Indonesia berada diperingkat ke 85 kalah jauh dari Philipina yang berada diperingkat ke 16 dunia dalam hal kesetaraan gender.

source : https://www.weforum.org/reports/gender-gap-2020-report-100-years-pay-equality

Saat ini kita sedang berjuang untuk memperbaikinya, affirmative actionnya sih masih baru dalam bentuk undang-undang pemilihan umum dan partai politik. Sebenarnya untuk urusan partai politik sudah diatur dalam UU no.2 tahun 2008 yang mengamanahkan partai politik untuk menyertakan 30% dari anggotanya adalah perempuan sebagai salah satu syarat untuk bisa mengikuti PEMILU. Bahkan dalam UU No.10 tahun 2008 ayat 2 menyebutkan dalam setiap 3 bakal calon legislatif salah satunya adalah perempuan. Diawal penerapannya sih kalau saya lihat dan baca masih belum maksimal datpi di PEMILU legislatif terakhir penerapannya sudah semakin membaik, terbukti dengan semakin banyaknya caleg dan anggota dewan yang duduk mewakili rakyat adalah perempuan.


4 Indikator yang Harus Diperbaiki

1. Akses Pendidikan 

Kalau dibilang pendidikan di Indonesia sudah merata ya saya akui saat ini memang jauh perbedaannya dimasa lalu. Namun dibeberapa daerah pendidikan hanya menjadi syarat saja, asal bisa baca dan tulis sudah cukup, khususnya bagi perempuan. Masih banyak orang tua yang membatasi pendidikan anak perempuannya hanya sampai pendidikan menengah saja, bahkan tak jarang yang menikahkan anaknya ketika si anak gadis seharusnya masih berhak untuk mengenyam pendidikan. Entah itu karena faktor budaya atau desakan ekonomi. Dan sang anak pun tak mampu melawan keinginan orang tuanya karena terbentur oleh adat, budaya dan takut durhaka.

Bukan hanya dalam pendidikan dasar dan menengah saja, dalam dunia akademis yang lebih tinggi, misalnya untuk mejadi ilmuwan atau meraih gelar doktor seorang perempuan acap kali mengalami dilema, apalagi bagi yang sudah berkeluarga. Padahal pada hakikatnya kehidupan berumah tangga dan hak untuk memperoleh pendidikan bagi laki-laki dan perempuan adalah sama tanpa harus meninggalkan kodrat masing-masing baik sebagai suami ataupun istri.

2. Akses Kesehatan 

Akses kesehatan khususnya kesehatan reproduksi, apakah masih tinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan

3. Akses untuk memperoleh kesempatan kerja

Bukan hanya sekedar kesempatan kerja level2 tertentu tapi sampai level pengambil keputusan. dibawah sangat banyak tapi begitu pada tahapan level pengambil keputusan bisa dihitung jari

4. aspek politik

Representasi perempuan dalam andil diranah politik berapa tingginya

Jika 4 indikator ini sudah mendekati sama, peluang kesempatannya sama, tidak dipersolakan, profesionalisme tidak dilihat dari jenis kelamin berarti kesetaraan atau tingkat persamaan gendernya sudah bagus.

Upaya-upaya Menuju Kesetaraan Gender yang Baik

perjuangan kita yang sangat berat pada ideologi patriaki yang belum bisa lepasdari mindset atau kultur masyarakat kita, bahwa perempuan itu dianggap sebagai konco wingking, perempuan itu harus mengalah dsb oleh karena kalau kita mue kearah ana harus mendobrak ideologi patriaki itu dari pendidikan keluarga. karena yang paling bagus adalah dari keluarga, kalau dari keluarga sudah ditanamkan egaliter demokrasi, memberikan ruang yang sama pada anak laki dan perempuan, suami dan istri punya hak dan kewajiban yang sama sebagai orang tua ketika dirumah terbentuk iklim kesempatan kesetaraan gender nantinya akan terbawa dalam masyarakat.

Jangan bicara dan serahkan semuanya pada pemerintah, itu tanggung jawab kita semua. kalau didalam keluarga saja kita belum berhasil keluar dari mindset itu, kita akan susah 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Extraordinary woman with extraordinary life.

Follow Us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  January 2021 (1)
  • ▼  2020 (18)
    • ►  December 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  May 2020 (2)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  March 2020 (4)
    • ▼  February 2020 (1)
      • Kesetaraan Gender, Perlukah ?
  • ►  2019 (26)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  October 2019 (3)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  July 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  May 2019 (3)
    • ►  April 2019 (3)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (27)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  October 2018 (3)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  March 2018 (3)
    • ►  February 2018 (3)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (66)
    • ►  December 2017 (1)
    • ►  November 2017 (9)
    • ►  October 2017 (4)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (10)
    • ►  June 2017 (3)
    • ►  May 2017 (9)
    • ►  April 2017 (3)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (2)
    • ►  January 2017 (9)
  • ►  2016 (42)
    • ►  December 2016 (4)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (5)
    • ►  August 2016 (3)
    • ►  July 2016 (1)
    • ►  June 2016 (6)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  April 2016 (6)
  • ►  2014 (2)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  April 2014 (1)
  • ►  2013 (9)
    • ►  July 2013 (1)
    • ►  June 2013 (1)
    • ►  May 2013 (7)

Member of

Emak Emak Blogger
Blogger Perempuan
Hijab

Created with by ThemeXpose