Belajar Keluar dari Zona Nyaman dengan FUNancial

by - Desember 16, 2019

Jujur aja, saya awalnya bertahun-tahun bekerja di bidang yang menurut saya zona aman, karena dalam pikiran saya "ah sudah lah, toh saya perempuan yang bukan kewajiban utama menafkahi keluarga" dan ternyata mindset saya itu salah.


Kurang lebih satu tahun ini saya mencoba keluar dari zona nyaman saya, saya mencoba hal baru yang dulu kalau saya ditantang pasti saya tolak mentah-mentah. Memang sih saya masih bekerja disuatu perusahaan, namun bidang yang kali ini saya geluti akan sangat membantu mentalitas dan menambah jam terbang saya kelak disaat saya sudah mampu membuka peluang usaha sendiri.


Dihari Sabtu lalu, saya sangat beruntung jadi bagian dari 120 orang peserta yang mengikuti FUNancial talkshow yang diadain oleh Home Credit Indonesia dengan tema CEO IN THE MAKING : Financial Tips To Transfer Your Hobby Into a Business. Menghadirkan 2 orang speaker yang usianya masih muda tapi sudah berprestasi luar biasa. Dialah Dipa Andika seorang financial planner dan juga Co-founder Hahaha Corp dan juga Christie Erin sebagai Co-founder dari Basha Market & Of Sorts.

Dibuka oleh Freya Pradieta selaku VP Brand & Communication Home Credit Indonesia, Freya kasih statement pembuka yang ngena banget nih dia bilang "Rencana akan tetap jadi rencana kalau kita ga punya keberanian untuk mewujudkannya"

Sebagai perusahaan pembiayaan yang besar di Indonesia, Home Credit Indonesia mempunyai tanggung jawab sosial untuk turut memberikan motivasi bagi generasi muda agar tidak takut untuk berwirausaha. Karena contoh anak-anak muda yang berani dan sukses sangat banyak, ga usah jauh-jauh kedua orang pembicara kita contohnya.

Banyak orang yang takut memulai untuk keluar dari zona nyaman karena alasan finansial, ketika sudah nyaman dengan apa yang didapat manusia cenderung takut untuk bergerak maju. Apalagi ketika ingin memulai suatu usaha yang jadi halangan utama adalah modal.

Padahal modal itu bisa kita atur jauh-jauh hari, seperti salah satu isi materinya Dipa nih ketika kita bekerja disuatu perusahaan kita akan mendapatkan gaji bulanan. Disana kita bisa mulai menyisihkan pendapatan bulanan kita untuk investasi, nah investasi inilah yang nantinya bisa kita jadikan modal untuk membuka usaha. Masih tidak cukup juga? Kita bisa mencari rekan bisnis yang punya visi dan misi sama agar modal yang kita kumpulkan semakin banyak dan kuat.

Nah, ketika usaha sudah mulai berjalan dan ternyata seiring berjalannya waktu kita butuh modal lagi untuk membesarkan usaha kita? Dan modal itu terkadang tidak melulu berupa uang, bisa juga berupa barang elektronik. Kalau jaman sekarang sih ga perlu khawatir, kita bisa mengajukan pembiayaan multiguna pada lembaga-lembaga yang kredibel seperti Home Credit Indonesia.

Home Credit Indonesia

Berbicara tentang perusahaan multiguna kita semua pasti kenal sama yang namanya Home Credit Indonesia, kalau jalan-jalan di mall atau toko elektronik, mebel dll pasti kita akan lihat gerai merah yang bertuliskan Home Credit Indonesia.

Masyarakat kita saat ini sangat dimudahkan untuk bisa mewujudkan barang-barang impiannya, mungkin untuk membeli tunai rasanya kok berat ya karena banyak kebutuhan lainnya. Home credit memberikan solusinya berupa pembiayaan yang pembayarannya bisa dicicil sesuai kemampuan pelanggan tentunya.

Bahkan syarat-syarat untuk mengajukan cicilan tanpa kartu kredit di Home Credit juga sangat mudah :

  1. WNI yang memiliki KTP
  2. Berumur minimal 21 tahun atau 19 tahun bagi yang sudah menikah
  3. Bertempat tinggal diwilayah kerja Home Credit Indonesia
  4. Memiliki penghasilan tetap

Balik lagi ke talkshow FUNancial tadi nih, sama halnya seperti Dipa dan Erin, mereka sebelumnya juga udah ada di zona nyaman sebagai pegawai kantoran yang setiap bulan pasti terima gajian. Tapi mereka tidak ingin ide-ide yang ada dikepala mereka hanya jadi wacana saja, mereka ingin mewujudkannya. Mereka berdua ini melihat sekitarnya, apa yang masih sedikit pemainnya bahkan tidak ada tapi sebenarnya banyak permintaannya.

Kemarin saya beruntung sekali berkesempatan tanya langsung ke Dipa dan Erin

" Apa benar berbisnis dengan teman dekat bisa merusak persahabatan? "

Dari 2 orang ini ternyata punya jawaban yang berbeda, kalau menurut Dipa dia lebih baik berbisnis dengan orang yang dia kenal tapi bukan teman dekat, karena uang itu sangat sensitif. Dipa sendiri berpartner dengan Ernes Prakasa yang notabene sebelumnya dia kenal sebagai teman saja tidak lebih

Namun jawaban berbeda justru datang dari Erin, Erin merasa lebih nyaman ketika berbisnis dengan teman dekatnya. NAMUN teman dekat yang dimaksud adalah Friendship with Benefit, maksudnya pilihlah rekan bisnis yang berbeda keahlian dengan kita. Misalnya nih Erin lebih jago dibidang marketing sementara sahabat yang sekaligus rekan bisnisnya lebih jago dibidang design. Disilah nantinya akan ada "ketergantungan" diantaranya. Jadi menurut dia ya ga masalah kalau berbisnis dengan sahabat asal semuanya tertulis dengan jelas.

Saking tingginya antusiasme arek-arek Suroboyo nih mas moderator kocak Arditya Erwandha sampai kewalahan memilih siapa-siapa saja yang bisa mengajukan pertanyaan ke para narasumber yang ada. Diacara ini nih, kita ga hanya dapat sharing ilmu dan pengalaman tapi banyak hadiah yang dibagi-bagikan mulai dari merchandise sampai voucher belanja.



Jadi, apa nih yang bisa kita bawa pulang dari acara FUNancial kemarin?

"Lihatlah sekitarmu, Jangan pernah takut mengejar mimpimu karena mimpi akan tetap menjadi mimpi jika Kamu tak pernah berani untuk bangun dan mewujudkannya. Jadilah #YangKamuMau"


You May Also Like

20 komentar

  1. Harus nggak boleh takut mengejar mimpi, apalagi masih punya waktu dan kesempatan harus digunakan sebaik-baiknya

    BalasHapus
  2. aku juga pernah berbisni dengan teman. memang kendalanya adalah rasa sungkan. akhirnya tetap tidak bisa berjalan mulus karena alasan tersebut

    BalasHapus
  3. Pertanyaannya bagus banget. Kayanya berbisnis dengan sahabat juga tergantung kebutuhannya ya. Kalau sahabatnya sama sama kreatif pasti lancar. Tapi kalau kurang bisa kooperatif, ya itu yang susah. :P

    BalasHapus
  4. aku beberapa kali ini berbisnis dengan temen alhasil gak ada yang jalan, banyak rasa sungkannya, apalagi beda pendapat alhasil banya zonk dan gak ada yang jalan :(

    BalasHapus
  5. Emang kalo mau sukseh harus berani ya keluar dr zona nyaman. Tp jg ga boleh gegabah. Banyak yg harus dipikir. Rasanya aku musti lebih berani lg

    BalasHapus
  6. Bener banget, uang sangat sensitif. Aku juga nggak berani bikin bisnis ama orang deket apalagi kredibilitasnya suka mainin duit. Milih orang dekat yg jujur dan amanah pastinya.

    BalasHapus
  7. Brarti kita harus saling terbuka alias blak blakan ya kalo bisnis sm temen sendiri. Biar g ada yg dirugikan

    BalasHapus
  8. Berwirausaha itu memang sangat jauh dari kata zona nyaman. Tapi menurut saya ya, kalau dijalankan dengan betul, berwirausaha di usia muda itu adalah tabungan untuk usia tuanya nanti supaya tidak sampai kena post power syndrome.

    BalasHapus
  9. bener banget, uang memang tidak mengenal entah itu teman atau sodara musti hati hati..

    BalasHapus
  10. Mau buka usaha ngumpulin modalnya yang berat. Giliran punya modal, dipakai buat yang lain haha

    Tapi apapun itu saya setuju, bahwa rencana harus dijalankan. Kalau cuma jadi wacana gak mungkin usaha dapat terwujud.

    BalasHapus
  11. Bisnis sama teman memang agak riskan sih. Apalagi sama saudara. Mending nggak usah deh. wkwkw

    BalasHapus
  12. Soal berbisnis dengan teman, emang mengkhawatirkan banget ya mbak. Adikku sendiri juga ngalamin hubungan persahabatan putus hny krn masalah uang setelah buka usaha bareng.

    BalasHapus
  13. Aku takutnya kalau sama temen deket tuh malah dimaanfatkan huhu

    BalasHapus
  14. Emg kita ngga boleh takut bermimpi tapi ngga boleh stop di mimpi doank tapi punya plan2 untung mewujudkannya ya mba!

    BalasHapus
  15. Merubah hobi menjadi bisnis emang tantangan banget. Perlu persiapan matang dan funancial goals yang tepat. Pas banget acara kemarin ngebahas ini. Jadi kita udah bisa prepare dari sekarang :)

    BalasHapus
  16. Kata kata terakhir di bagian paling bawah bisa banget menjadi penyemangat mbak ketika dibaca . Langsung mendidih jiwa ingin berbisnisnya . Thank youu

    BalasHapus
  17. Tapi kalo pengalamanku nih. Malah berbisnis dgn teman itu nggak enak dan malah berimbas ke prtemanannya

    BalasHapus
  18. Yes keluar dari zona nyaman. Saya mengalaminya. Tapi betul tips yang diberikan saat acara funancial kemarin: financial goals, lalu wujudkan

    BalasHapus
  19. Lewat acara kemarin aku jadi ngumpulin kekuatan dan keyakinan mau berbisnis :) mau ngurangin latte factor juga

    BalasHapus
  20. setidaknya memang wajib ada batas finansial jika kita memang ingin mencapai financial goal.

    BalasHapus