• Home
  • Categories
    • Travelling
    • Parenting
    • Review
    • Woman
    • Beauty
    • Healthy
    • Event
    • Other
    • About Me

Grensy

Perempuan yang Bahagia dengan Keluarga dan Cinta

Harapan dan Doa setiap orang tua didunia untuk memiliki anak-anak yang HEBAT. Hebat itu bukan hanya masalah akademis saja tapi dari semua aspek dalam berkehidupan. Dan untuk menjadi anak Hebat peran kita sebagai orang tua adalah KUNCI utamanya.



Beberapa waktu yang lalu saya beruntung banget diundang diacara Parenting Club dengan pembicara dr.Wawan yang kita semua tahu beliau adalah dokter tumbuh kembang anak yang cukup punya nama bukan hanya di Surabaya tapi juga di Indonesia.

Saya mau bagi nih materi yang beliau sampaikan waktu itu, biar saya ga lupa dan biar semua orang tua juga bisa belajar bareng demi tumbuh kembang anak-anak kita.

Anak Hebat, Bagaimana proses pembentukan otaknya?

Perkembangan otak anak manusia yang paling pesat pertumbuhannya ada disaat usia <6 tahun karena pesatnya pertambahan jaringan koneksi antar sel otak (neuron) yang dinamakan SINAPS. Dan bagian utama otak anak saling terkoneksi satu sama lain dan tersusun dengan pola yang sangat rumit dan rapi.

Lantas berapa jumlah SINAPS pada manusia?

  • Saat lahir : 50 Triliun
  • Bulan pertama : 1000 Triliun koneksi
  • SINAPS terbanyak terbentuk diusia 2 tahun dan setelah 2 tahun akan semakin berkurang

Kecepatan pembentukan setiap bagian otak tidak sama disetiap tahapan usia anak

  • Lahir --> Otak terbentuk 25% dengan berat 400gram
  • Usia 2 tahun --> Otak terbentuk 80% dengan berat 1100gram
  • Usia 6 tahun --> Otak terbentuk 95% dengan berat 1300gram
  • Usia 18 tahun --> Otak terbentuk 100% dengan berat 1400gram
Kehebatan anak merupakan salah satu cerminan dari struktur dan aktivitas kerja otaknya. Dan bagian otak yang paling banyak terlibat dalam pembentukan kehebatan anak adalah Lapisan Korteks


Otak Anak Hebat

1. Mempunyai volume lapisan korteks yang lebih besar didaerah otak tertentu dibandingkan daerah yang lain

Anak Hebat mempunyai kemampuan tinggi secara spesialistik dimasing-masing bidang yang berbeda.

2. Mempunyai lapisan korteks otak yang berkembang terus secara bertahap hingga mencapai puncaknya diusia remaja
  • Lapisan korteks otak anak berkemampuan "hebat" dimasa anak masih relatif tipis namun dimasa remaja semakin menebal
  • Lapisan korteks otak anak berkemampuan "biasa" justru kebalikannya dimasa anak relatif lebih tebal namun dimasa remaja semakin menyusut dan berkurang
Apa artinya?

" Otak anak hebat akan semakin canggih dengan bertambahnya usia, dan mencapai puncak potensinya pada masa remaja "

3. Mempunyai jalur komunikasi antar sel otak yang efisien
  • Jalur koneksi antar sel otak lebih banyak
  • Jalur koneksi antar sel otak lebih lancar
  • Mempunyai "jalur khusus"  seperti "jalan tol" yang mampu mengangkut informasi dalam volume dan jumlah yang besar secara sekaligus, namun dengan kecepatan yang sangat tinggi.
4. Mempunyai daya plastisitas lebih lama dan panjang untuk sirkuit otak yang rumit dan kompleks

Apa itu daya Plastisitas? Yaitu besarnya kapasitas otak anak untuk masih dapat berubah karena rangsangan dari lingkungannya.

Lalu apa konsekwensinya ?
Otak anak hebat mempunyai kapasitas mengembangkan jalur komunikasi beru antar sel otak, yang lebih kaya dan lebih meluas keberbagai area otak.

Ketika Anak Belajar, Apa yang Terjadi Pada Otaknya?

Ketika anak belajar dari lingkungannya :
  • Otak anak bekerja atas dasar memproses informasi melalui mekanisme komunikasi antar sel otak (neuron)
  • Komunikasi antar sel otak berjalan melalui transmisi sinyak kelistrikan dan kimiawi (zat neuro-transmiter)

Bagaimana Cara Mengoptimalkan
Pertumbuhan & Perkembangan Otak?

Stimulasi bisa dilakukan dengan :
  • Melakukan kegiatan interaktif antara orang tua atau pengasuh dengan anak
  • Merangsang anak untuk belajar melakukan berbagai kemampuan
Kehebatan anak dari hasil belajar,
Bagaimana menilainya?




Penilaian kehebatan anak

Penilaian ini bersifat individual, bukan berdasarkan perbandingan dengan kehebatan anak lain, karena setiap anak memiliki jenis kehebatan yang berbeda-beda.
  1. Setiap anak memiliki ketebalan lapisan korteks yang berbeda-beda
  2. Lapisan korteks otak berkembang hingga mencapai puncaknya saat remaja
  3. Jalur komunikasi antar sel otak sangat efisien
  4. Daya plastisitas lebih lama dan panjang


Sumber : dr. Ahmad Suryawan, SpA(k)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jujur aja, saya awalnya bertahun-tahun bekerja di bidang yang menurut saya zona aman, karena dalam pikiran saya "ah sudah lah, toh saya perempuan yang bukan kewajiban utama menafkahi keluarga" dan ternyata mindset saya itu salah.

Kurang lebih satu tahun ini saya mencoba keluar dari zona nyaman saya, saya mencoba hal baru yang dulu kalau saya ditantang pasti saya tolak mentah-mentah. Memang sih saya masih bekerja disuatu perusahaan, namun bidang yang kali ini saya geluti akan sangat membantu mentalitas dan menambah jam terbang saya kelak disaat saya sudah mampu membuka peluang usaha sendiri.


Dihari Sabtu lalu, saya sangat beruntung jadi bagian dari 120 orang peserta yang mengikuti FUNancial talkshow yang diadain oleh Home Credit Indonesia dengan tema CEO IN THE MAKING : Financial Tips To Transfer Your Hobby Into a Business. Menghadirkan 2 orang speaker yang usianya masih muda tapi sudah berprestasi luar biasa. Dialah Dipa Andika seorang financial planner dan juga Co-founder Hahaha Corp dan juga Christie Erin sebagai Co-founder dari Basha Market & Of Sorts.

Dibuka oleh Freya Pradieta selaku VP Brand & Communication Home Credit Indonesia, Freya kasih statement pembuka yang ngena banget nih dia bilang "Rencana akan tetap jadi rencana kalau kita ga punya keberanian untuk mewujudkannya"

Sebagai perusahaan pembiayaan yang besar di Indonesia, Home Credit Indonesia mempunyai tanggung jawab sosial untuk turut memberikan motivasi bagi generasi muda agar tidak takut untuk berwirausaha. Karena contoh anak-anak muda yang berani dan sukses sangat banyak, ga usah jauh-jauh kedua orang pembicara kita contohnya.

Banyak orang yang takut memulai untuk keluar dari zona nyaman karena alasan finansial, ketika sudah nyaman dengan apa yang didapat manusia cenderung takut untuk bergerak maju. Apalagi ketika ingin memulai suatu usaha yang jadi halangan utama adalah modal.

Padahal modal itu bisa kita atur jauh-jauh hari, seperti salah satu isi materinya Dipa nih ketika kita bekerja disuatu perusahaan kita akan mendapatkan gaji bulanan. Disana kita bisa mulai menyisihkan pendapatan bulanan kita untuk investasi, nah investasi inilah yang nantinya bisa kita jadikan modal untuk membuka usaha. Masih tidak cukup juga? Kita bisa mencari rekan bisnis yang punya visi dan misi sama agar modal yang kita kumpulkan semakin banyak dan kuat.

Nah, ketika usaha sudah mulai berjalan dan ternyata seiring berjalannya waktu kita butuh modal lagi untuk membesarkan usaha kita? Dan modal itu terkadang tidak melulu berupa uang, bisa juga berupa barang elektronik. Kalau jaman sekarang sih ga perlu khawatir, kita bisa mengajukan pembiayaan multiguna pada lembaga-lembaga yang kredibel seperti Home Credit Indonesia.

Home Credit Indonesia

Berbicara tentang perusahaan multiguna kita semua pasti kenal sama yang namanya Home Credit Indonesia, kalau jalan-jalan di mall atau toko elektronik, mebel dll pasti kita akan lihat gerai merah yang bertuliskan Home Credit Indonesia.

Masyarakat kita saat ini sangat dimudahkan untuk bisa mewujudkan barang-barang impiannya, mungkin untuk membeli tunai rasanya kok berat ya karena banyak kebutuhan lainnya. Home credit memberikan solusinya berupa pembiayaan yang pembayarannya bisa dicicil sesuai kemampuan pelanggan tentunya.

Bahkan syarat-syarat untuk mengajukan cicilan tanpa kartu kredit di Home Credit juga sangat mudah :

  1. WNI yang memiliki KTP
  2. Berumur minimal 21 tahun atau 19 tahun bagi yang sudah menikah
  3. Bertempat tinggal diwilayah kerja Home Credit Indonesia
  4. Memiliki penghasilan tetap

Balik lagi ke talkshow FUNancial tadi nih, sama halnya seperti Dipa dan Erin, mereka sebelumnya juga udah ada di zona nyaman sebagai pegawai kantoran yang setiap bulan pasti terima gajian. Tapi mereka tidak ingin ide-ide yang ada dikepala mereka hanya jadi wacana saja, mereka ingin mewujudkannya. Mereka berdua ini melihat sekitarnya, apa yang masih sedikit pemainnya bahkan tidak ada tapi sebenarnya banyak permintaannya.

Kemarin saya beruntung sekali berkesempatan tanya langsung ke Dipa dan Erin

" Apa benar berbisnis dengan teman dekat bisa merusak persahabatan? "

Dari 2 orang ini ternyata punya jawaban yang berbeda, kalau menurut Dipa dia lebih baik berbisnis dengan orang yang dia kenal tapi bukan teman dekat, karena uang itu sangat sensitif. Dipa sendiri berpartner dengan Ernes Prakasa yang notabene sebelumnya dia kenal sebagai teman saja tidak lebih

Namun jawaban berbeda justru datang dari Erin, Erin merasa lebih nyaman ketika berbisnis dengan teman dekatnya. NAMUN teman dekat yang dimaksud adalah Friendship with Benefit, maksudnya pilihlah rekan bisnis yang berbeda keahlian dengan kita. Misalnya nih Erin lebih jago dibidang marketing sementara sahabat yang sekaligus rekan bisnisnya lebih jago dibidang design. Disilah nantinya akan ada "ketergantungan" diantaranya. Jadi menurut dia ya ga masalah kalau berbisnis dengan sahabat asal semuanya tertulis dengan jelas.

Saking tingginya antusiasme arek-arek Suroboyo nih mas moderator kocak Arditya Erwandha sampai kewalahan memilih siapa-siapa saja yang bisa mengajukan pertanyaan ke para narasumber yang ada. Diacara ini nih, kita ga hanya dapat sharing ilmu dan pengalaman tapi banyak hadiah yang dibagi-bagikan mulai dari merchandise sampai voucher belanja.



Jadi, apa nih yang bisa kita bawa pulang dari acara FUNancial kemarin?

"Lihatlah sekitarmu, Jangan pernah takut mengejar mimpimu karena mimpi akan tetap menjadi mimpi jika Kamu tak pernah berani untuk bangun dan mewujudkannya. Jadilah #YangKamuMau"


Share
Tweet
Pin
Share
20 komentar

5 Karakter Anak Resilient

Diera modern saat ini PR kita nih sebagai orang tua menurut saya tidak mudah, agar kita bisa menyeimbangkan dengan anak sebagai orang tua juga harus banyak belajar juga. Apalagi saat ini pengembangan karakter anak jadi yang utama sebagai dasar keberhasilan masa depan anak-anak kita.

Minggu lalu Nutriclub mengadakan sebuah acara edukasi bagi para orang tua di Surabaya yang diadakan di Pakuwon Mall yaitu Royal Lounge Nutriclub. Di pop up booth ini anak-anak bisa melakukan kegiatan edukatif untuk menstimulasi karakter resilient-nya. Namun bukan hanya anaknya saja yang belajar, para orang tua disini juga bisa berkonsultasi langsung dengan para ahli juga ada sharing session dengan Celebrity Mama.


Selain merasakan pengalaman di pop up booth Royal Lounge Nutriclub, saya juga beruntung bisa berkesempatan bertemu dengan Nadia Mulya sebagai seorang Celebrity Mama dan juga Nadya Prameswari, M.Psi seorang psikolog keluarga dari Rumah Dandelion.

Nutriclub menghelat campaign ini sebagai bentuk kesadaran bahwa di era yang perkembangannya serba cepat, penuh ketidak pastian dan sangat kompetitif ini anak akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dari luar, mulai dari isu sosial sampai perubahan iklim, tidak terkecuali tantangan dari di kecil sendiri.

Melalui karakter Resilient generasi masa depan akan mampu menghadapi setiap tantangan dan menjadikannya sebagai pembelajaran atau peluang untuk menggapai kesuksesan. Disebut Resilient atau Resiliensi adalah kualitas seseorang dalam menghadapi kesulitan dan bangkit kembali dari situasi sulit tersebut. Mereka inilah yang siap untuk menghadapi emotional emergencies dan mahir serta fleksibel dalam menghadapi tantangan.

5 Karakter Anak RESILIENT

ADAPTIF
Kemampuan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat

BERANI
Kemampuan untuk siap menghadapi tantangan dengan mengalahkan rasa takut dan khawatir

MANDIRI
Bisa mengandalkan diri sendiri dalam mengambil keputusan dan tidak tergantung pada orang lain

GIGIH
Tidak mudah menyerah menghadapi tantangan. Mampu untuk tekun dan teguh pada pendiriannya serta berusaha melakukan sesuatu sampai selesai atau tuntas

BANYAK AKAL
Mencari solusi dalam setiap tantangan yang dihadapi

Apa yang dibutuhkan anak untuk mampu menghadapi tantangan VUCA World?

Sebelum bahas lebih lanjut, apa sih VUCA World itu?
Sebenarnya saat ini kita sedang hidup dalam VUCA World, dimana dunia selalu bergerak (volative), tidak pasti (uncertain), kompleks (complex) dan ambigu (ambigous). Diera inilah tidak hanya anak bahkan kita para orang tua akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dari luar, mulai dari isu sosial sampai perubahan iklim, tidak terkecuali tantangan dari si kecil itu sendiri.

Jadi, bukan hanya kemampuan akademisnya yang harus diperhatikan oleh para orang tua tapi juga ketangguhan fisik dan karakter juga harus dijaga.

Resiliensi perlu dilatih sejak kecil karena diusia inilah waktu yang paling tepat bagi anak untuk memahami dan mengembangkan karakter resiliensi. Dalam 5 tahun pertama kehidupannya si kecil akan banyak mengembangkan kepercayaan diri dan keyakinan atas kemampuan dirinya yang menjadi dasar dalam menghadapi tantangan-tantangan tumbuh kembangnya.

Salah satu kegiatan di Royal Lounge
Sebagai orang tua kita harus memberikan purposeful exposure atau tantangan-tantangan yang sengaja diberikan untuk mengembangkan resiliensi si kecil. Anak perlu untuk mendapatkan tentangan yang sesuai dengan kapasitas dan usianya agar tahu batas dirinya sampai mana, kemampuan dirinya sampai mana dan apa yang ia miliki untuk menghadapi masalah.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Banyak orang yang menganggap antibiotik sebagai "Obat Dewa" seolah-olah dengan minum satu antibiotik segala jenis penyakit akan hilang. Bahkan orang-orang bermain "doker-dokteran" dengan minum antibiotik sesuka hatinya tanpa konsultasi dengan dokter. Untuk itulah setiap bulan November akan ada 1 pekan diadakan berbagai kegiatan untuk mengingatkan kembali bahwa kita harus waspada terhadap penggunaan antibiotik.


Dalam rangka Antibiotic Awareness Week 2019 ini salah satu rangkaian yang diselenggarakan oleh RSUD Dr.Soetomo Surabaya adalah diadakannya " Seminar Pekan Kewaspadaan Antibiotik 2019 " yang diadakan di hari Sabtu, 30 November 2019 lalu di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT) lantai 7 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.

Yang membuat acara ini menarik, ga hanya melulu diisi dengan materi seminar tapi ada juga penampilan-penampilan dari para pemenang lomba "AMR Competition 2019" yang kocak dan menghibur banget. Kami nih para peserta jadi tahu tentang bagaimana cara penggunaan antibiotik dengan baik dan benar lewat parodi dan juga drama yang ditampilkan.

Acara ini dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo yaitu Dr. dr. Joni Wahyuhadi, SpBS (K) dan juga ketua KPPRA ( Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba ) dr. Hari Paraton SpOGK

Setelah dihibur oleh penampilan paduan suara Gita Swara Medika dan teatrikal dari pemenang lomba  "AMR Competition 2019" masuk nih kita ke acara inti, tapi seminar yang dibawakan oleh 2 orang dokter hebat ini benar-benar ga bikin ngantuk malah kita jadi tahu tentang antibiotik, penyakit infeksi dan cara pencegahannya.

ANTIBIOTIK DAN PENYAKIT INFEKSI

Materi ini dibawakan oleh dr. Dominicus Husada SpA(K) diawal beliau membahas apa sih 3 musuh utama manusia? Perang - Kelaparan - Penyakit

Dan Penyakit inilah yang paling banyak menelan korban. Penyakitpun banyak jenisnya, salah satunya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya makhluk hidup kecil (jasad renik) yang menimbulkan gejala dan tanda pada tubuh yang dimasuki, dan pada umumnya menular.

Seperti yang dibilang tadi, kalau penyakit infeksi disebabkan oleh makhluk renik yang bisa berupa bakteri, virus, jamur atau parasit. Salah satu cara untuk membunuh bakteri adalah dengan mengkonsumsi Antibiotik.

Namun masyarakat banyak yang salah kaprah dalam penggunaannya, bisa jadi satu gejala yang sama akan beda penanganannya untuk tiap orang. Sehingga akhirnya banyak yang coba-coba dan akhirnya bakterinya berevolusi semakin pintar. Padahal sudah 30 tahun ini tidak ada antibiotik yang benar-benar baru sedangkan "musuh" nya terus memperbaiki diri. Dan bahayanya apa? Semakin banyak manusia yang KEBAL OBAT.

Untuk itulah kita harus mulai membiasakan diri dan mengedukasi sekeliling kita bagaimana sih aturan penggunaan antibiotik agar nantinya tidak kebal obat

  • Tepat Obat
  • Tepat Dosis
  • Tepat Penderita
  • Tepat Indikasi
  • Waspada Efek Samping

Banyak masyarakat yang memukul rata suatu gejala penyakit bisa diobati dengan antibiotik yang sama, padahal banyak penyakit yang bukan disebabkan karena bakteri sehingga tidak diperlukan antibiotik.

Lantas apa donk yang harus kita lakukan untuk menghindari kebal obat?

Ya pastinya upayakan jangan sampai sakit, jaga selalu kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat, sebisa mungkin menghindari berinteraksi dengan orang sakit dan pastinya bisa mencegah dengan imunisasi.

Ketika kita harus minum obat karena sakit, berhati-hatilah dan selalu ikuti petunjuk dokter.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jadi ingat pertama kali punya anak nasehat yang selalu saya dapat ya dari ibu dan mertua, saya percaya sama apa yang beliau sarankan. Namun karena jarak dan waktu saya jadi jarang banget bisa "konsultasi" sama ibu. 

Sebagai orang tua milenial saya tentunya ga bisa jauh dari yang namanya gadget, alhasil saya sering banget cari referensi bagaimana menjaga kesehatan keluarga terutama si kecil lewat website, media sosial ataupun forum online. Salah satu website yang jadi rujukan saya adalah www.panduanbunda.com

Bagi semua orang tua kesehatan dan tumbuh kembang anak pastinya jadi hal utama yang jadi perhatian kita. Kita sebagai perempuan harus jadi Bunda Siaga disegala kondisi, baik yang seluruh waktunya ada dirumah ataupun yang bekerja diluar rumah kita harus siap jadi Bunda Siaga.



Seperti yang saya bilang tadi, kita nih sebagai orang tua milenial lebih banyak mencari informasi lewat portal online. Di website Panduan Bunda ini kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang menjaga kesehatan si kecil, berkonsultasi dengan dokter, seputar produk bahkan kita bisa menguji pengetahuan kita dan mendapatkan hadiah dalam kompetisi "BUNDA SIAGA"

Apa itu BUNDA SIAGA ?

Bunda Siaga adalah kompetisi yang diadakan di website panduan bunda dimana setiap hari bunda akan diberi 4 pertanyaan seputar kesehatan si kecil, seputar mitos atau fakta bagaimana merawat keluarga dan juga 1 pertanyaan seputar produk dari KONIMEX.

Bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan tapi diakhir periode nanti akan ada hadiah bagi 10 Bunda yang beruntung berupa voucher belanja total Rp 5.000.000,- wow banget kan, ga bakalan ada yang mau nolak hadiahnya kan?

Lantas langkah-langkah apa aja yang harus kita kita lalui biar bisa ikutan kompetisi Bunda Siaga?


  1. Pastinya bunda harus mengikuti dulu sosial media Panduan Bunda di Facebook https://www.facebook.com/panduanbunda/ dan Instagram https://www.instagram.com/panduanbunda/
  2. Buka website www.panduanbunda.com
  3. Bunda harus terdaftar terlebih dahulu agar bisa berpartisipasi caranya dengan
  4. Login menggunakan Facebook ataupun alamat email kemudian meng-klik tab “Bunda Siaga” untuk dapat memulai permainan
  5. Bunda akan menjawab 5 pertanyaan yang diberikan dalam satu sesi permainan dan akan mendapatkan 1 poin setiap berhasil menjawab 1 pertanyaan dengan benar
  6. Pada akhir sesi permainan, bunda akan diberikan pilihan untuk share page permainan melalui Facebook, dengan reward berupa poin tambahan secara acak, sebesar 5 poin.
  7. Bunda dapat menukarkan 30 poin dengan 1 kupon undian
  8. Bunda diberikan 3 kesempatan bermain setiap harinya untuk mendapatkan poin.
  9. Bunda masih diperbolehkan untuk bermain setelah lebih dari 3 kali per hari, namun tidak akan ada penambahan poin, baik dari permainan maupun dari share.
  10. Pemenang akan diundi setelah periode activity berakhir
  11. Periode kompetisi berlangsung mulai dari 15 November 2019 hingga 6 Desember 2019




Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di Bunda Siaga cukup menantang bahkan menyenangkan, saya biasanya mengajak anak saya untuk berpikir dan mencari apa jawabannya. Kadang kami menjelajah artikel-artikel yang ada didalam website panduanbunda.com bahkan kami juga sering tanya ke ibu seputar mitos atau fakta.

Ritualnya nih sehabis sarapan dan sebelum berangkat kerja, saya dan Ara jawab-jawab dulu 15 pertanyaan setiap hari. Kalau udah dapat centang hijau seneng banget karena jawaban kita benar, tapi ga jarang juga kita dapat silang merah karena jawaban kita salah. Dari sini kami jadi banyak tahu informasi dan juga mitos atau fakta yang benar seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Serunya menjawab pertanyaan bareng si kecil

Sampai dengan hari ini sih saya baru dapat 1 kupon karena saya juga baru beberapa hari ini mulainya, tapi jangan berkecil hati lho kesempatannya masih cukup panjang. Kita masih punya waktu sampai tanggal 6 Desember 2019 untuk terus menjawab pertanyaan setiap harinya dan menukarkan poin yang kita dapat dengan kupon undian. Semua berkesempatan menang lho Bunda, kan ini nantinya diundi bukan berdasarkan siapa yang poinnya paling tinggi. Ingat, ada voucher total 5 juta sudah menanti kita diakhir periode nanti.Yuk yuk yang belum ikutan segera daftar dan yang sudah ikutan semangat jawab pertanyaan setiap hari agar kupon kita semakin banyak.

Tampilan website panduan bunda

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Extraordinary woman with extraordinary life.

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (10)
    • ►  Desember 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (1)
    • ►  Januari 2022 (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (4)
    • ►  Juni 2021 (3)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (1)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (18)
    • ►  Desember 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (4)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ▼  2019 (26)
    • ▼  Desember 2019 (5)
      • Dari Belajar Jadi Hebat
      • Belajar Keluar dari Zona Nyaman dengan FUNancial
      • Apa itu Karakter Resilient?
      • Seminar Pekan Kewaspadaan Antibiotik 2019 di RSUD ...
      • Pentingnya Bunda Siaga Agar si Kecil Sehat Terjaga
    • ►  Oktober 2019 (3)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (27)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  Oktober 2018 (3)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)
    • ►  Mei 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Februari 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (3)
  • ►  2017 (66)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (9)
    • ►  Oktober 2017 (4)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  Agustus 2017 (8)
    • ►  Juli 2017 (10)
    • ►  Juni 2017 (3)
    • ►  Mei 2017 (9)
    • ►  April 2017 (3)
    • ►  Maret 2017 (3)
    • ►  Februari 2017 (2)
    • ►  Januari 2017 (9)
  • ►  2016 (42)
    • ►  Desember 2016 (4)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (5)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (1)
    • ►  Juni 2016 (6)
    • ►  Mei 2016 (11)
    • ►  April 2016 (6)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Agustus 2014 (1)
    • ►  April 2014 (1)
  • ►  2013 (9)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Juni 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (7)

Member of

Emak Emak Blogger
Blogger Perempuan
Hijab

#JBBinsider

#JBBinsider

Created with by ThemeXpose