Belajar Mengatasi Sembelit bersama Interlac

by - Oktober 15, 2018

Ada yang bilang sembelit itu wajar kok, perbanyak aja makanan berserat dan minum air putih nanti juga hilang sendiri sembelitnya.

Bagi beberapa orang mungkin berhasil, tapi lebih banyak yang tidak berhasil. Ujung-ujungnya ya minum obat pencahar yang secara instan memang melancarkan gangguan sembelit. Tapi, kalau digunakan dalam jangka waktu panjang apakah aman? Apakah aman juga dikonsumsi bayi, balita, anak-anak bahkan ibu hamil dan menyusui ?

Sebelum kita bahas gimana sih cara mengatasi sembelit yang aman, sebaiknya kita perlu tahu dulu apa sih sembelit itu sebenarnya? 


Hari Jumat 28 September 2018 lalu saya berkesempatan menghadiri talkshow yang diadakan Interlac di acara Mother and Baby Fair 2018 yang diadakan di atrium Pakuwon Mall Surabaya. Menghadirkan ibu dr. Intan Diana Sari sebagai pembicara kami belajar "Mengenal Fakta dan Cara Penanganan Sembelit pada Bayi dan Anak"

Berbicara sembelit yang lebih banyak dialami bayi terutama yang baru lahir serta anak-anak kita harus tahu dulu apa definisinya. Sembelit atau konstipasi adalah suatu kondisi tertahannya feses dalam usus besar karena kesulitan dalam pengeluaran. Yang menyebabkan terjadinya sembelit ini boasanya adanya perubahan pola makan, misalnya nih dari yang awalnya hanya ASI lalu menuju ke MPASI, itu kan ada fase dimana usus beradaptasi dari yang awalnya hanya cairan ada sesuatu yang padat yang harus dicerna usus. Bisa juga terjadi ketika kita mengganti susu formula dari merk A ke merk B atau dari tahap 1 ke tahap 2, dan tidak menutup kemungkinan sembelit juga terjadi karena efek trauma, dehidrasi, kurang bergerak, bahkan bisa disebabkan adanya kondisi medis lainnya.

Lantas darimana kita bisa mendeteksi tanda-tanda sembelit?

Yang pasti frekuensi BAB akan berkurang, normalnya BAB pada anak 2x sehari tapi ketika sembelit mulai menampakkan diri bisa jadi BAB terjadi 2 hari sekali. Yang pasti tekstur BAB lebih keras, anak akan mengalami kesulitan saat akan BAB dan biasanya rewel karena perutnya ga nyaman dan area anusnya juga sakit karena tekstur keras tadi. Nah, kalau balita udah bisa ngomong enak ya dia bisa diajak komunikasi dan mengekpresikan yang dia rasakan. Bagi bayi nih kita harus lebih jeli, karena pada umumnya bayi akan menolak ketika diberi susu atau MPASI karena perutnya penuh akibat BAB yang tidak bisa keluar.

Seperti yang sudah saya bilang tadi, mengatasi sembelit bisa dengan cara instan yaitu dengan memasukkan obat pencahar atau obat suppositoria (obat yang dimasukkan melalui anus), tapi hal ini juga jangan dibiasakan. Kita bisa mengatasi sembelit dengan memperbanyak asupan air, memijat perut bayi dengan gerakan tertentu (tentunya kita harus belajar dulu ya gerakannya seperti apa), perbanyak makanan berserat dari sayur dan buah, melatih anak untuk pergi ke toilet saat perutnya sakit, dan tentunya bisa juga dengan mengkonsumsi probiotik.



Apa itu Probiotik ?

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya. Dan berdasarkan rekomendasi WHO, bakteri yang memenuhi syarat probiotik ada 2, yaitu : Lactobacilus dan Bifidobacterium. 

Sudah ga asing juga kan sama istilah probiotik? Atau jangan-jangn kita masih bingung nih, karena ada juga selain Probiotik ada istilah Prebiotik dan Sinbiotik. Banyak minuman siap saji yang saat ini diclaim mengandung probiotik dan bagus untuk pencernaan, namun apakah sudah memenuhi syarat? 

Probiotik yang baik harus memenuhi syarat-syarat seperti ini :
1. Bakteri yang digunakan berasal dari manusia
2. Tidak bersifat patogen
3. Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu
4. Mampu menempel pada dinding usus'
5. Menghasilkan zat antimikroba, dan meningkatkan sistem imunitas tubuh
6. Tahan terhadap proses produksi dalam pembuatan sediaan
7. Secara genetik stabil.

Saat ini sudah banyak merk dagang yang menawarkan sajian probiotik untuk mengatasi sembelit, namun kebanyakan sediaannya dalam serbuk dan penyimpanannya juga harus disuhu tertentu agar bakteri didalamnya tetap hidup. Lantas kenapa kita harus memilih Interlac sebagai asupan probiotik buah hati kita bahkan untuk seluruh anggota keluarga kita?

Interlac adalah produk impor dari BioGaia, perusahaan internasional dari Swedia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics. Interlac juga sebagai satu-satunya produk probiotik di Indonesia yang mengandung probiotik Lactobacillus reuteri Protectis yang memiliki efikasi serta keamanan yang teruji klinis untuk segala usia. Probiotic Interlac juga sudah mendapatkan predikat GRAS (Generally Recognized as Safe) dari US FDA yang merupakan sertifikasi keamanan tertinggi untuk suplemen makanan. Dan yang penting Interlac tidak mengandung lactose sehingga aman untuk bayisejak hari pertama kelahirannya, apalagi bagi anak-anak dengan intoleransi lactose seperti putri saya sangat penting untuk menghindari lactose. Kita juga bisa mengenal Interlac lebih dalam dengan membuka websitenya di www.interlac-probiotics.com atau bisa juga kepoin media sosialnya di facebook : interlacprobiotics atau follow instagramnya di @interlacprobiotics

Malam itu acara juga diisi oleh bapak Mohamad nurhadi, selaku Brand Manager Interbat. Beliau memaparkan apa saja sih jenis-jenis produk Interlac yang bisa kita dapatkan sesuai dengan tahapan usia.



Bayi (0-3 tahun)
Ada 2 varian Interlac yang bisa dikonsumsi untuk bayi 0-3 tahun, yaitu Interlac Drops dan Interlac Sachet (bisa juga digunakan untuk anak usia 1-5 tahun). Untuk pemakaian 2 jenis ini disarankan 1x saja sehari, untuk drops 1x5 tetes dan untuk sachet cukup 1 sachet perhari yang bisa dilarutkan dalam air. 

Berapa lama masa pemakaian Interlac untuk bayi? Tentunya berbeda-beda tergantung apa yang dialami, seperti :
Diare          : 5 hari pemakaian
Konstipasi : 2 minggu pemakaian
Gumoh        : 4 minggu pemakaian
Kolik            : 3 minggu pemakaian

Bahkan untuk menjaga imunitas kita bisa memberikan Interlac dalam jangka panjang, selain itu pemberian Interlac pada bayi baru lahir juga bisa membantu mencegah dermatitis atopik, membantu mencegah infeksi (demam, influenza, diare) dan menaikkan imunitas bayi terhadap alergi.

Oh iya, baik Interlac drop ataupun sachet sama-sama tidak memiliki rasa alias plain, jadi bayi kita akan nyaman saat diberi Interlac. Interlac drop 1 botolnya bisa digunakan untuk 25 hari pemakaian atau setara 125 tetes.

Anak-anak dan Dewasa (diatas 3 tahun)
Sama halnya dengan pada bayi, pada anak-anak diatas 3 tahun bahkan dewasa dosis konsumsi Interlac cukup 1x sehari. Varian yang bisa dikonsumsi dalam jenis tablet kunyah dengan 2 rasa yaitu Strawberry dan Lemon, untuk jangka waktu penggunaannya sama dengan pada bayi. Pada dasarnya penyimpanan Interlac disarankan pada suhu dibawah 25 derajat celcius, namun ketika bepergian kita masih bisa membawa Interlac namun usahakan suhunya tidak lebih dari 40 derajat celcius agar bakteri sehat didalamnya tetap bisa hidup dengan baik.

Untuk saya yang suka travelling bersama keluarga, membawa Interlac seperti sebuah keharusan. ga seru donk ditengah-tengah kita menikmati suasana liburan si kecil terganggu karena sembelit. untuk itu jangan lupa bunda sediakan selalu dirumah ataupun ditravelling bag kita Interlac sebagai sahabat pencernaan keluarga. Interlac bisa kita dapatkan baik online di mothercare.co.id ; jd.id ataupun di orami. Bisa juga beli onstore seperti di Guardian, Viva health dan baby shops juga.


You May Also Like

0 komentar