Kopdar Blogger Jatim x Go Fun Bojonegoro

by - November 21, 2016

Kopdar Blogger Jatim
" From Zero To Hero "


Sekitar hari kamis saya baca postingan di IG akan diadakan kopdar blogger Jatim sekaligus grand opening Go Fun di Bojonegoro. Langsung deh jari ini mengetik url untuk registrasi di website Blogger Bojonegoro, dan hari Sabtu dini hari pas terbangun dari mimpi indah seperti biasa HP lah yang pertama kali dibuka setelah mata, lhaa kok ada SMS pemberitahuan bahwa saya terpilih menjadi salah satu peserta untuk menghadiri acara tersebut. Senang donk, pertama kali nih saya ke kota Bojonegoro, kota kelahiran almarhum kakek saya.

Sabtu malam saya sudah mempersiapkan kira-kira apa nih yang mau saya bawa, Handphone tentu yaa, power bank gak boleh ketinggalan, kamera DSLR yaa boleh lah untuk menunjang kualitas gambar yang akan saya ambil nantinya, dan tentu saja perintilan-perintilannya  Ara karena nanti rencananya saya mau bawa pasukan lengkap nih mulai ibu, anak, dan suami.

Karena ibu lagi nginap dirumah Surabaya, dari Legundi kami berangkat sekitar jam 8 pagi. Ternyata harus mampir ke rumah sakit dulu karena ibu mau jenguk tetangga yang sedang opname disana. Rundown acara sudah diemail oleh panitia sehari sebelumnya, dan dari rundown tersebut harusnya saya sudah harus datang sebelum jam 13.30. Tapi,,, kami baru menuju ke Bojonegoro sekitar jam 11.45 dan ternyata setelah saya buka google map jarak dari Tambak Rejo Surabaya ke Pendopo Bojonegoro pas 110 KM dengan perkiraan waktu tempuh 2 jam 17 menit, which is kami baru akan sampai di Bojonegoro sekitar jam 2. Oh no, saya paling benci kalau ikut acara dan telat, ibaratnya mau nonton film tapi udah keputar beberapa menit. Hilanglah rangkaian cerita yang seharusnya utuh saya lihat dan gak ngerti awal ceritanya.

Dan,,,, karena keasyikan ngobrol, kami yang seharusnya masuk dari pintu tol Dupak malah masuk dari pintu tol Perak, alhasil makin muter-muterlah. Keluar di pintu tol Darmo di Mayjen Sungkono kami putar balik lagi dan cusss melanjutkan perjalanan.
Keluar pintu tol Kebomas – Gresik kami melanjutkan perjalanan via Lamongan, Babat, dan akhirnya masuk juga ke kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya abi maunya mampir sebentar di Babat mau beli wingko, hedehh udah jam setengah 2 nihh gak cukup waktunya malah semakin terlambat nanti datang ke acara.

Sekelumit gambaran kantor baru Pemkab Bojonegoro 


Dengan arahan Google map akhirnya kami sampai juga di pendopo balai kabupaten Bojonegoro, dan memang benar acara sudah dimulai. Di meja registrasi saya langsung disambut panitia-panitia yang sangat welcome. Setelah diberi snack dan air minum saya langsung bergabung dengan teman-teman lainnya. Tidak berselang lama kami semua diajak untuk berkeliling ke gedung baru pemkab Bojonegoro. Disambut oleh ibu Rizki dari Dishub Kominfo Pemkab Bojonegoro yang sekaligus sebagai tour guide kami sore itu.

Dimulai dari lantai 1 sebagai pintu gerbang masyarakat Bojonegoro maupun masyarakat umum untuk bisa melihat perkembangan kota Bojonegoro dari masa ke masa, dari mulai ekonomi, kondisi alam, sampai inovasi teknologi semua disajikan dalam bentuk aneka poster dinding. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempunyai 1 program yang dinamakan “Transparansi Pemerintahan Desa” dimana 1 langkah kecil ini nantinya akan membawa perubahan besar yaitu Kejujuran.

Naik kelantai dua kita kembali bisa melihat disepanjang dindingnya beraneka poster, namun disini kebanyakan isinya tentang laporan keuangan serta kegiatan yang telah dilakukan dinas-dinas yang ada di pemerintahan kabupaten Bojonegoro. Dan yang sangat mengagumkan, pertumbuhan perekonomian Bojonegoro di tahun 2016 ini naik 19,2%.

Dari lantai 2 kita menuju ke lantai 7, disana kami masuk ke sebuah ruangan yang disebut Ruang Produktif , dimana setiap harinya Kang Yoto, panggilan akrab bupati Bojonegoro Drs. Suyoto M.Si, bertemu dengan staf dan ahli-ahlinya yang membantu beliau untuk mengembangkan kabupaten Bojonegoro dari segala aspek. Disana kami juga diputarkan sebuah video pendek sebagai portofolio yang selalu dibawa untuk memperkenalkan kabupaten Bojonegoro ke khalayak ramai baik didalam maupun diluar negeri.

Bahkan lewat teknologi informasi, anak muda Bojonegoro turut menciptakan beberapa aplikasi maupun portal website yang bisa diakses masyarakat, baik itu pengaduan, informasi keuangan, informasi beasiswa, informasi lapangan pekerjaan, dan lain-lain yang tujuannya untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan aspirasinya. Namun, dengan kesadaran bahwa tidak semua masyarakat bisa mengakses teknologi informasi lewat internet, Kang Yoto juga membuka layanan SMS yang bahkan layanan tersebut langsung tersambung ke telpon genggam pribadi beliau. Bahkan, Bojonegoro adalah yang pertama di Indonesia yang memiliki Dewan IT.

Oh ya, ada 1 lagi nih program yang dijalankan Pemkab Bojonegoro, namanya “Sehari Menjadi Bupati” Program ini memberi kesempatan bagi masyarakat Bojonegoro yang dianggap berprestasi untuk menjadi Bupati dalam arti kata sesungguhnya. Ya mulai dari memimpin rapat sampai dengar pendapat. Seru yah programnya, membiarkan masyarakat tahu bahwa tidak mudah lho menjadi seorang Bupati itu. Banyak yang harus dipikirkan dan dilakukan untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.

Narsis bareng teman-teman blogger


Nampaknya bapak Bupati sudah siap menemui kami, jadi kami dipersilahkan untuk kembali ke Pendopo. Disela waktu menunggu kami diberi waktu untuk saling mengenalkan diri, ternyata yang hadir beragam ada yang masih duduk dibangku SMA, ada yang bawa anak seperti saya, dan yang seru seperti namanya Kopdar blogger Jatim, yang datangpun dari banyak kota seperti Tuban, Ngawi, Malang, Jombang, Sidoajo, Surabaya, dll. Kalau saya perhatikan teman-teman yang hadir kebanyakan baru belajar apa sih itu nge blog, bagaimana sih menjalin relasi ketika meet up dengan blogger dan nara sumber.

Sedikit kata yang menginspirasi dari Kang Yoto

Dan tibalah Kang Yoto dengan batik merahnya, jujur saya baru tau siapa tu Kang Yoto dan juga prestasi yang sudah ditorehkan beliau kali ini. Lewat bahasanya yang lugas apa adanya beliau menceritakan prestasi-prestasi yang sudah ditorehkan Kabupaten Bojonegoro yang sudah mendapat pengakuan baik di Indonesia maupun dikancah manca Negara.

Banyak sekali kalimat-kalimat beliau yang sangat inspiratif, seperti saat beliau pertama kali menjabat sebagai Bupati Bojonegoro yang kala itu adalah daerah minus. Beliau yang putra daerah ingin menjadi Pemain, yang memberikan peran untuk mengangkat derajat tanah kelahirannya. Bukan hanya From Zero to Hero  tapi from minus to zero dan melanjutkan kembali hingga menjadi growth and becoming hero. Beliau melihat masalah yang menyelimuti Bojonegoro selama ini sebagai sebuah peluang untuk berkarya, dan beliau juga selalu melihat akar masalahnya apa tidak hanya melihat kulitnya saja.

Saat ini Kabupaten Bojonegoro bahkan menjadi kota percontohan bagi banyak kota diberbagai Negara, bahkan sampai ada yang membuat sebuah buku yang berjudul Leading From The Emerging Future yang idenya berasal dari kemajuan yang dicapai Pemkab Bojonegoro. Tidak ada sesi tanya jawab karena Kang Yoto harus segera berangkat untuk grand opening Go Fun, salah satu karya yang juga patut dibanggakan, sebagai destinasi wisata baru dikota Bojonegoro, Theme Park pertama dan diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bojonegoro.

Chandelier di Pendopo Pemkab Bojonegoro

Selesai acara foto bersama kami dipersilahkan untuk naik kelantai 8 gedung baru Pemkab Bojonegoro, dan setelah sampai diatas sana saya jadi ingat North Quay yang ada di Surabaya. Diarea open space lantai 8 tersebut terhampar rumput sintetis dan sejauh mata memandang kita bisa melihat dan menikmati pemandangan kota Bojonegoro. Apalagi kalau sunset seperti ini, dibayangkan seandainya saya duduk diatas sana dengan secangkir teh hangat, laptop dan ditemani lagu-lagu dari Payung Teduh, wah pasti bakal banyak kata yang menari dari jemari saya. Mau donk Kang Yoto saya direkrut jadi tim kreatif di Pemkab Bojonegoro, modus biar tiap sore bisa nongkrong diatas lantai 8, hehehehehe.

View dari lantai 8


Adzan Maghrib sudah berkumandang, kami dipersilakan turun untuk sholat dan makan malam. Alhamdulillah menunya suka banget, menu standard nasi kotak sih cuma karena efek lapar menu apapun dadi lan enak e. Oh iya, abi, ara, sama ibu sudah ada di Go Fun, abi sama ara beli tiket terusan sementara ibu hanya beli tiket masuk saja karena beliau gak mungkin lahh naik wahana-wahana yang ada disana.

Selesai makan kami semua bersiap menuju ke Go Fun, dengan berbekal 1 tiket masuk yang tadi sudah dibagi mbak Nova kami semua naik kendaraan yang sudah disiapkan panitia. Dekat kok jarak dari Pemkab Bojonegoro ke Go Fun, sekitar 5 menit berkendara. Dilihat dari luar sebenarnya tidak jauh beda dengan Surabaya Night Carnival atau BNS. Karena kami semua didrop didepan kami langsung bisa menikmati aneka lampion dan lampu hias yang ada. Disisi kanan sudah ada loket yang bisa dituju, untuk HTM saat ini kalau tiket masuk saja Rp 40.000 sedangkan untuk pembelian tiket terusan harganya Rp 70.000. Sebelum masuk security akan cek dulu nih isi tas kita, gak boleh bawa air mineral, minuman, maupun makanan karena didalam juga sudah dibuka banyak stand aneka makanan dan minuman yang harganya affordable.


Berdasarkan kiriman WA dari abi tadi, sebelum kami datang sudah dilakukan grand opening oleh Kang Yoto secara simbolis dengan pelepasan balon, selain itu juga ada parade kostum dan marching band. Sepertinya seru yaa, sayank banget kami tidak bisa menikmatinya. Setelah masuk kami dipersilahkan menikmati apa yang ada di Go Fun. Ara langsung menyambut saya dengan pelukannya, dia bercerita kalau sudah naik kereta cowboy 2x dan rencananya bakal naik lagi. Dia juga cerita tadi abinya naik sapi ( Rodeo ) dan alhasil abi ngos ngosan plus badannya pegal-pegal. Makanya tohh sayank ku olah raga biar fit dan sehat.

Oh iya, meskipun kita tidak membeli tiket terusan kita bisa menikmati wahana sesuai keinginan kita dengan membeli tiket satuan. Harganya juga cukup terjangkau, dari 43 wahan yang ada disini harganya untuk Midway Games rata-rata Rp 3.000 per wahana, sementara untuk rides dan attraction harganya antara Rp 5.000 – Rp 15.000 Tapi kalau saran saya sih mending beli yang terusan yaa karena kalau dihitung-hitung jatuhnya sangat hemat.

"Kubah Cinta" sooo instagrammable

Untuk makanan harganya standar tempat wisata, antara Rp 10.000 sampai Rp 25.000 sedangkan minuman harganya antara Rp 5.000 sampai Rp 15.000 dan ragamnya juga banyak, dari masakan Asia, Eropa, sampai jajanan khas Amerika juga ada. Tidak hanya stand makanan-minuman tapi disini juga banyak dibuka stand yang menjual aneka kerajian serta ada beberapa stand komunitas.

Permainan ketangkasan juga cukup banyak, dan yang seru mas dan mbak penjaga stand nya sangat atraktif. Pengunjung yang bermain diberi semangat, disoraki, bahkan ditantang untuk bisa memenangkan hadiah-hadiah yang bisa dimenangkam. Macam-macam hadiahnya, mulai makanan dan minuman ringan sampai boneka.


Hari itu selain kopdar dengan sesama blogger juga ada lomba live tweet dengan #DuniaGoFun dan #JatimProduktif Pengalaman mengikuti live tweet dibanyak event sebelumnya, ada 2 jenis yang bisa saya ambil kesimpulan, tweet by Quantity dan tweet by Quality. Kalau di seminar biasanya penilaian live tweet nya by Quality, seberapa valuable tweet yang kita kicaukan selama acara berlangsung. Dan kalau acara kopdar biasanya penilaian live tweet nya by Quantity, meskipun kadang kicauannya gak ada isinya (nyampah) yang penting banyak ya itu yang menang. Kalau saya selama ikut live tweet yang Alhamdulillah kebanyakan bawa amplop saat pulang, tidak perduli mau quality atau quantity, apa yang saya kicau kan ya itu isinya harus merepresentasikan apa yang sedang terjadi saat event yang saya ikuti berlangsung. Nah, ini sedikit masukan bagi pengelola Go Fun, mohon disediakan WiFi karena dari 3 provider yang saya pakai, mulai Telkomsel, Tri, dan XL
semuanya susah sinyal. Bener sinyalnya H+ tapi cuma abal-abal, BBM aja menyambungkan. Jadi saya kalau nge tweet mesti jalan-jalan dulu cari spot yang bisa nangkap sinyal internet. Padahal penting banget lhoo, dengan semakin banyaknya orang check in place atau posting foto di media sosial tentunya secara tidak langsung jadi sarana promosi gratis.

Sekitar jam 20.30 tibalah waktu pengundian Super Grand Price Go Fun Bojonegoro berupa 1 unit mobil Ayla. Program undian ini dalam rangka menuju Grand Opening dari Soft Opening disekitar bulan Agustus lalu, dari tiket masuk para pengunjung yang sudah menggunung diambillah 1 nama yang beruntung, Bapak Supriadi, pria beruntung asli Bojonegoro inilah jawaranya. Namun sayang saat ditelpon secara langsung oleh Kang Yoto tidak diangkat, namun tak mengapa karena mobil Ayla tetap menjadi haknya.

Diarea panggung utama ternyata ada 1 atraksi yang cukup menarik, namanya Dancing Fountain alias Air Mancur Bergoyang. Sebelum kami datang atraksinya sudah dimulai, saya tahunya juga dari kiriman foto dari abi. Dan kemarin juga ditampilkan lagi setelah penampilan Raisa usai. Berbicara Raisa, malam itu seperti biasa adikku itu cuantik sangat. Pakai baju pink dengan rambut cepolnya, saya yakin dia keringatan dan makin cantik lah dia. Jadi ingat waktu event Bank Mandiri beberapa tahun lalu, saya bisa lihat Raisa hanya berjarak beberapa meter dan itu semakin berkeringat semakin cantik. Kok bisa ya bapak ibunya punya anak secantik itu, nanti saya bakal minta resepnya ahh buat adiknya Ara, hehehehe

Raisa membuka malam dengan Serba Salah eitssss bukan serba salah karena baru pertama kali dia tampil di Bojonegoro lho ya. Lanjut Tentang Cinta, Pemeran Utama, dan beberapa lagu mellow lainnya yang membuat malam itu seisi Go Fun paduan suara menyanyikannya. Ahh sudah cukup deh baper nya dilanjut doi dengan lagu yang nge beat “Bye Bye” beberapa lagu sukses Raisa dan ditutup dengan single anyar nya Kali Kedua. Mantap bener sajian hari itu, dan ditutup dengan kebahagiaan lain dimana saya dinyatakan sebagai juara kedua lomba live tweet dan bisa membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp 750.000 dan juga goody bag dari Go Fun.

Penyerahan hadiah secara simbolis


Jam sudah menunjukkan 23.00 waktunya kembali ke rumah karena besok kami sudah harus beraktivitas. Perjalanan dari Bojonegoro menuju ke Legundi memakan waktu sekitar 2 jam, sampai rumah sekitar jam 1 malam. Yang saya tahu ada beberapa teman blogger yang menginap di basecamp blogger Bojonegoro karena memang sudah larut waktu selesainya acara. Dan pengalaman hari ini sungguh sangat berkesan buat kami, terima kasih untuk panitia, Blogger Bojonegoro yang sudah menjadi tuan rumah, Kang Yoto atas restunya hingga acara ini terselenggara, Pemkab Bojonegoro, dan juga Go Fun selaku sponsor acara ini.



Bojonegoro MATOH !!!

You May Also Like

0 komentar