Kenali gejala alergi pada anak

by - September 30, 2016

Ya, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan asupan gizi yang terbaik bagi buah hati kita. Bahkan semenjak di kandungan kita sudah memberikan aneka asupan gizi untuk pertumbuhan fisik juga perkembangan otaknya. Dan ketika hari itu tiba, ketika dia menghirup udara dunia untuk pertama kalinya dunia serasa sangat indah. Apalagi ketika bibir mungilnya menyentuh payudara kita, ketika dia mencari puting kita untuk meminta ASI.

Namun tidak semua ibu bisa merasakan kesempurnaan itu, seperti saya yang hanya bisa menyusui Ara dengan ASI selama 2 bulan saja karena entah kenapa air susu saya tidak bisa keluar lagi. Bahkan segala cara sudah saya lakukan, dari pijat laktasi sampai minum pelancar ASI tetap saja tidak menetes. Dengan berat hati akhirnya saya memberikan susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Ara. Mulai usia 2 sampai 6 bulan saya memberikan SGM ananda tahap 1 untuk usia 0-6 bulan. Banyak teman saya yang memandang sebelah mata bahkan bertanya kok susunya SGM, itu kan susu murah? Anak itu investasi lho, harus diberi susu yang bla bla bla. Capek saya dengarnya, paling saya hanya balas dengan senyuman saja. Toh dengan minum SGM anak saya kala itu tumbuh dengan wajar, bahkan KMS nya selalu diatas hijau.

Kira-kira diusia menjelang 7 bulan Ara kulitnya timbul semacam ruam merah dan setiap selesai minum susu hampir selalu muntah. Beberapa hari gejala ini timbul saya bawa ke dokter spesialis anak, oleh dokter disarankan untuk screening alergi. Jujur, waktu itu saya gak mau screening alergi dan oleh dokter disarankan ganti susu dengan susu soya dulu.

Saya langsung ke toko susu untuk cari pilihan susu soya yang ada, dari beberapa pilihan merk susu kami pertimbangkan Nutrilon Soya dan SGM Soya. Masih sangat ingat waktu itu saya dan suami cukup lama di sana. Kami baca nutrition fact nya, ini produksi mana, pertimbangan harga juga karena saya tahu kalau harga susu soya 2x lebih mahal daripada susu sapi. Akhirnya kami memutuskan untuk memberikan SGM Soya tahap 1 usia 0-1 tahun, ketika itu hanya ada ukuran 400 gram harganya sekitar 55 ribu. Coba kalau itu susu sapi, nambah 20 ribu sudah dapat yang ukuran 900 gram.

Satu minggu minum SGM Soya gejala kulit kemerahan dan muntah benar-benar menghilang, dan ternyata benar Ara memang alergi terhadap protein susu sapi. Dan semenjak saat itu saya banyak belajar mengenai alergi dan bagaimana cara menanggulanginya.

Saya sampai bertanya apa sih yang bisa menyebabkan dia alergi padahal diketurunan keluarga tidak ada yang alergi protein susu sapi. Ternyata didalam susu sapi itu mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang dapat merangsang produksi antibodi manusia secara berlebihan, terutama whey dan casein.

Tumbuh kembangnya sama dengan anak sebayanya, tetap aktif & sehat


Apa sih itu alergi?

Bisa diartikan bahwa alergi adalah suatu reaksi yang terjadi akibat tubuh memberikan reaksi yang berlebihan terhadap sesuatu yang dianggap asing atau berbahaya. Nah, yang dapat menimbulkan alergi juga bermacam-macam, dan jika si atopik ( orang yang mudah mengalami alergi ) bersentuhan dengan salah satu ini bisa mencetus alerginya, antara lain :
  1. Alergi makanan ( termasuk susu sapi )
  2. Alergi obat
  3.  Alergi racun serangga ( sengatan )
  4. Alergi bulu binatang
  5.  Alergi lateks
  6.  Alergi zat kimia
  7.  Alergi musiman ( misal karena serbuk sari bunga atau saat udara dingin )

Saya jadi teringat ucapan dokter Mira sabtu kemarin saat menghadiri seminar, beliau menceritakan suatu kasus yang katanya “malpraktik” setelah seorang dokter memberikan obat pada seorang anak dan kemudian anak tersebut meninggal dunia. Itu bisa jadi karena anak tersebut alergi pada obat-obatan tertentu, ibu yang anaknya pernah ke dokter pasti pernah ditanyai “ibu, apa anaknya punya alergi obat?” Kalau tidak yakin bilang saja tidak tahu biar dokternya bisa melakukan tes dulu untuk menguji apakah anak ibu alergi terhadap obat yang akan diberikan.

Apa saja sih faktor-faktor yang bisa menyebabkan alergi?

Seperti yang dipaparkan dokter Mira diseminar lalu, jika salah satu orang tua mengalami alergi maka 30-40% akan menurun pada anak. Namun bukan hanya dari faktor genetik, alergi juga bisa timbul dari berbagai macam hal, seperti :
  1. Gangguan dari dalam tubuh ( lapisan saluran nafas, usus, atau kulit )
  2. Faktor lingkungan ( Polusi udara, terpapar asap rokok, ventilasi udara yang kurang baik )
  3. Hipotesis Hygiene, anak yang imunitas  tubuhnya rendah dan mudah terkena infeksi
  4. Faktor genetik akibat sistem imun atau daya tahan tubuh yang tidak normal

Kenali gejala alergi pada anak

Bentuk dari gejala alergi sangat beragam, tergantung dari organ tubuh mana yang bereaksi, kalau Ara kulitnya kemerahan dan muntah, namun dibeberapa anak gejala yang timbul bisa saja lain, misalnya :
  1. Batuk dan pilek bila terjadinya pada saluran pernafasan
  2. Gatal-gatal dan kemerahan dikulit
  3. Diare dan muntah bila terjadi pada saluran pencernaan

Kita sebagai orang tua harus selalu memperhatikan apabila salah satu gejala itu muncul sehingga bisa segera diantisipasi. Karena reaksi alergi kalau dibiarkan dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan kematian lho.

Gejala alergi pada sistem pernafasan

Gejala alergi yang timbul pada sistem pernafasan biasanya timbul akibat adanya reaksi alergi terhadap allergen yang terhirup. Gejala yang timbul biasanya :
  1. Sesak nafas dan/atau batuk yang timbul tenggelam alias kambuhan
  2. Nafasnya biasanya ngik-ngikan
  3. Pilek yang gak sembuh-sembuh
  4. Sering bersin dan gatal diarea hidung, langit-langit mulut, dan telinga
  5. Sering mengalami hidung tersumbat

Untuk anak-anak biasanya mereka lebih sering mengalami rhinitis alergi atau gangguan alergi di hidung. Untuk menghindarinya sebaiknya jauhkan anak dari hewan peliharaan, karpet ataupun bahan-bahan yang mudah menyerap debu. Selain itu sedapat mungkin hindarkan anak dari minuman dingin.

Gejala alergi pada kulit

Umumnya alergi pada kulit selain disebabkan karena sentuhan juga bisa disebabkan karena suatu makanan. Alergi pada kulit biasanya dicetuskan oleh bahan kimia, misalnya detergen, sabun mandi, hingga perhiasan. Selain itu memakai pakaian yang terlalu ketat dan lembab juga bisa menimbulkan reaksi alergi kulit juga lho.

Gejala yang sering timbul jika anak terkena alergi pada kulit antara lain :
  1. Kulit kemerahan, biasanya melenting didalamnya berisi cairan dan sangat gatal
  2. Lebih sering timbul di pipi, siku, tengkuk, pergelangan tangan, area kaki dan lipatan tubuh
  3. Terkadang timbul bentol merah berbentuk kubah, kalau sudah kronis kulit bisa jadi tebal dan mengelupas

Gejala alergi pencernaan

Dari 2 alergi yang saya sebutkan tadi, alergi pada makanan lah yang utama kita waspadai karena alergi ini resikonya akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Biasanya gejala yang sering timbul adalah :
  1. Diare, meskipun kebersihan makanan dan lingkungan sudah dijaga namun acap kali diare timbul bahkan kadang berdarah dan berlendir, gejalanya mirip disentri
  2. Muntah, kadang gejalanya seperti kolik pada bayi
  3. Jika alerginya cukup berat, bisa mengganggu pertumbuhan

Kapan harus bawa ke dokter?

Sebagai orang tua kita pasti khawatir jika timbul gejala alergi pada anak kita, waktu yang tepat membawa anak ke dokter tergantung juga dari jenis alerginya.

1. Alergi pada kulit 
Jika bentol kemerahan sudah sangat mengganggu apalagi sifatnya yang gatal tentu membuat anak tidak nyaman. Alergi pada kulit terkadang bisa menyebar sampai kedaerah mulut, bibir, dan tenggorokan. Upayakan sebelum semua gejala ini timbul kita sudah berkonsultasi dengan dokter.

2. Alergi pada saluran pernafasan
Saat anak sudah mulai sering bersin, hidung berair, dan batuk segeralah berkonsultasi ke dokter sebelum anak mengalami sesak secara mendadak.

3. Alergi pada pencernaan
Saat anak mengalami muntah atau mual setiap kali minuman atau makanan masuk ke tubuhnya, diare yang frekwensinya timbul tenggelam, segeralah membawa anak ke dokter.

Kapan anak dinyatakan sembuh dari alergi?

Hampir 5 tahun Ara alergi terhadap protein susu sapi, beberapa kali saya trial and error dengan mencoba memberikan susu sapi. Namun lagi-lagi gejala alerginya langsung timbul, dan yang paling parah saat diusia 3 tahun saya coba memberikan susu sapi lagi. Hari pertama lancar, namun menginjak hari kedua kok anak ini air liurnya menetes terus ya dan jadi gak mau nge dot. Ternyata dia sariawan dan itu satu mulut. Langsung saya bawa ke dokter, diberi mycostatine dan anti biotik. Sejak saat itu saya sudah kapok gak mau coba-coba lagi.


Lho, berarti anak yang alergi tidak bisa sembuh ya? Ehmm, sebenarnya kalau dibilang sembuh istilahnya kurang tepat ya. Karena sebagian besar reaksi terhadap alergi akan menetap seumur hidup, namun reaksinya bisa berkurang. Seperti Ara yang saat ini sudah bisa mengkonsumsi beberapa susu sapi UHT yang dikemas dikemasan tertrapack, itu juga tidak semua beberapa merk tertentu ketika dia minum tidak apa-apa namun dibeberapa merk langsung timbul reaksi alerginya. Begitu juga dengan ice cream, kalau merk W dia langsung diare dan batuk tapi kalau yang merk C baik-baik saja. Tapi, meskipun reaksinya sudah berkurang kita tetap harus memperhatikan asupan nutrisinya agar jangan sampai alergi nya tercetus lagi sehingga mengganggu pertumbuhan dan aktivitas buah hati kita.

You May Also Like

0 komentar